Lirman Budianto: Ketua DPD Kurash Sumsel Siap Raih Emas
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Lirman Budianto: Ketua DPD Kurash Sumsel Siap Raih Emas

Minggu, 26 Februari 2023,



NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Kurash adalah jenis olahraga beladiri yang memiliki gerakan dasar saling membanting dengan mengaitkan baju khusus. Olahraga Kurash berasal di wilayah Tatarstan Asia Tengah atau yang sekarang dikenal dengan wilayah Uzbekistan.


Kurash kali Pertama dimainkan Abad ke 15 SM merupakan olahraga beladiri perorangan dengan  Gerakan dasar olahraga Kurash ini menyerupai olahraga beladiri Gulat dan olahraga beladiri Judo, hanya saja dalam Kurash kondisi bantingan berada dalam posisi berdiri pada kaitan atas, tidak diperkenankan menggunakan kaitan pada kaki.


Secara historis olahraga beladiri Kurash, menurut penelitian ilmiah terbaru usia Kurash setidaknya telah ada sejak 3.500 tahun. Kurash adalah salah satu seni bela diri secara telatih tertua di dunia, hal ini juga diceritakan oleh penjelajah Marco Polo saat melintasi jalur sutra dalam catatan perjalanannya.


Kurash adalah kata Uzbek yang memiliki arti mencapai tujuan dengan hanya atau cara yang adil. Kurash sebelumnya hanya digunakan sebagai seni bela diri dan hiburan fisik publik selama libur besar, berbagai pesta termasuk sering menjadi hiburan pada pesta pernikahan. Kurash disebutkan dalam banyak sumber-sumber sejarah tradisional seperti filusuf Yunani Herodotus memuat pada bukunya yang terkenal “Histories” bahwa gerak beladiri Kurash sangat elegan, bahkan Avicenna (Ibnu Sina) menuliskan pada karyanya bahwa berlatih Kurash adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan tubuh dan roh.


Sejak tahun 2011 International Kurash Association (IKA) telah memperkenalkan dan melakukan sosialisasi olahraga beladiri Kurash di Indonesia. Namun dalam perkembangannya tidak sesuai dengan harapan, dan Kurash menjadi salah satu cabang olahraga yang tidak popular di Indonesia, meskipun Kurash sebenarnya merupakan salah suatu olahraga beladiri paling populer di Asia Tengah. Dan saat itu hanya beberapa praktisi olahraga, terutama praktisi olahraga Judo di tanah air yang belajar tentang olahraga Kurash dengan intens.


Pada tanggal 15 Juni 2016 para praktisi olahraga Kurash di Indonesia melakukan musyawarah dan bersepakat untuk membentuk wadah organisasi Kurash Indonesia (PB.KI) Dalam musyawarah tersebut  menghasilkan kesepakatan untuk membuat aturan atau regulasi dalam bentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Kurash Indonesia serta melanjutkan pembuatan badan hukumnya.


Untuk pertama kalinya, Pengurus Besar Kurash Indonesia (PBKI) dipimpin oleh Dr. Samsudin, M.Pd., seorang birokrat di Kemenpora RI yang memiliki rencana yang kuat untuk mengembangkan Kurash di Indonesia. Termasuk menjadikan bagian dari sukses Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang. Namun beliau mengundurkan diri setelah ada kebijakan pejabat di Kemenpora tidak boleh memimpin cabang olahraga.


Untuk menyukseskan cabang olahraga Kurash pada penyelenggaraan Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang, kemudian tongkat kepemimpinan Kurash Indonesia dilanjutkan oleh H. Teuku Riefky Harsya, M.T. yang merupakan anggota DPR. Dan pada tanggal 28 Agustus 2018 olahraga Kurash secara resmi dipertandingkan pada Asian Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang, di Balai Sidang Jakarta Convention Center,. Saat itu Indonesia sebagai tuan rumah menurunkan 14 atlet Kurash yang terdiri dari 6 atlet putri dan 8 atlet putra. Atlet Kursah putri Indonesia adalah Terry Kusumawardani Susanti (52 kg), Heka Maya Sari Sembiring (52 kg), Siti Latifah (63 kg), Khasani Najmu Shifa (63 kg), Szalsza Maulida, dan Marcelina Papara (78 kg). Sementara itu, atlet putra Indonesia terdiri dari Hendi Hadiat (66 kg), Aprilianda Adhi Timur (66 kg), I Komang Adiarta, Bayu Febrian Rahman (81 kg), Putu Adesta Wiradamungga (90 kg), Muhammad Dhifa Alfais (+90 kg), Billy Sugara (+90 kg), dan Franklin Misionaris Kakalang (+90 kg).


Pada ajang Asean Games XVIII/2018 Jakarta-Palembang tersebut, Kurash Indonesia hanya mendapatkan satu medali perunggu atas nama Khasani Najmu Shifa yag turun di kelas 63 Kg. Putri. Sejak saat itu PB Kurash Indonesia mulai bangkit dan berbenah. Salah satunya adalah adanya perombakan dalam organisasi, dengan diadakan perubahan nama organisasi dari PBKI menjadi PB. FERKUSHI pada awal tahun 2019. Sesuai dengan Surat Keputusan Munaslub Nomor : 03/SKEP/PB.KI/MUNASLUB/I/2019, tentang Perubahan Nama Organisasi PBKI menjadi Pengurus Besar Federasi Kurash Indonesia disingkat (PB.FERKUSHI). Sebagai Ketua Umum barunya adalah mantan Pangdam Iskandar Muda Aceh, yaitu Mayjen TNI (Purn) Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H., S.H., S.I.P., M.H. menggantikan Ketua Umum sebelumnya H. Teuku Riefky Harsya, M.T. yang mengundurkan diri karena kesibukan pileg di Aceh tahun 2019.


Setelah terpilih menjadi Ketua Umum PB.FERKUSHI periode 2019-2023, Mayjen TNI (Purn) Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H., langsung bergerak cepat dengan melakukan pembenahan dan pembinaan organisasi serta peningkatan kinerja dalam kepengurusan. Dalam waktu yang singkat PB.FERKUSHI sudah dapat melaksanakan beberapa agenda-agenda penting. Seperti Kejurnas Kurash untuk seleksi atlet nasional dan berpartisipasi dalam Sea Games 2019 di Manila. Dalam ajang Sea Games XXX-2012 Manila tersebut, meskipun dengan waktu persiapan yang tergolong singkat, Atlit Kurash Indonesia berhasil meraih tiga medali perak dan tiga medali perunggu.


Selain dalam ajang multi event tingkat asia dan asia tenggara, Team Kurash Indonesia juga mengikuti kejuaraan pada World Martial Arts Masterships, tanggal 2-4 September 2019 di Chungju, Korea Selatan, dan Indonesia berhasil meraih dua medali, Satu Perak dan Satu Perunggu. Selanjutnya pada tanggal 4 – 7 Oktober 2019 Team Kurash Indonesia mengikuti kejuaraan single event “14th Tournament For The Prize Of Uzbekistan's President” di Alphamys Sport Complex, Termiziy, Uzbekistan. dalam event tersebut Indonesia berhasil meraih satu medali Perak dan satu medali Perunggu.  


Untuk meningkatkan prestasi Cabang Olah Raga Kurash di Indonesia, Kepengurusan FERKUSHI era Mayjen TNI (Purn) Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. terus melakukan pembinaan dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan yang dipusatkan di Sukabumi di ISTC (Icuk Sugiarto Training Center) dan telah mengirimkan atlet kurash ke Training Camp in Termiziy, di Uzbekistan.


Di bawah kepemimpinan Ketua Umum Federasi Kurash Indonesia Mayjen TNI (Purn) Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. yang didampingi oleh Brigjen TNI Asep Warsito (Ketua Harian) dan Lukman Husain (Sekjen Ferkushi), olahraga Kurash semakin berkembang dengan pesat. Kepengurusan provinsi terus bertambah hingga 30 Kepengurusan Provinsi, dan ditargetkan tahun 2022 seluruh provinsi di Indonesia sudah ada kepengurusan Ferkushi.


Selain itu, pada tahun 2021, Pengurus Besar Ferkushi yang diketuai Mayjen TNI (Purn) Abdul Hafil Fuddin, S.H., S.I.P., M.H. juga berhasil melaksanakan Eksibisi cabang olahraga Kurash pada PON XX 2021 Papua dengan sukses. Eksibisi diikuti oleh hampir 250 atlet yang berasal dari perwakilan provinsi di Indonesia. Lampung menjadi juara umum dengan meraih enam medali emas, satu perak, dan enam perunggu. Jawa Timur berada di urutan kedua dengan raihan dua emas, dan empat perak. Tuan rumah Papua berada di peringkat ketiga dengan meraih satu emas, tiga perak, dan dua perunggu.


Olahraga beladiri sejenis muai thai yang tergabung dalam Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Sumatera Selatan, pertama kali mulai dipertandingkan di Jakarta.


Ditemui awak media pada saat Pemilihan Ketua Umum PB Ferkushi (Pengurus Besar Federasi Kurash  Indonesia) periode 2023-2027 pada  Musyawarah Besar PB Ferkushi di Jakarta, Sabtu, (25/2/2023), Lirman Budianto sebagai caretaker yang juga Ketua DPD Kurash Sumsel mengatakan,

"Kami dari DPD Kurash Sumsel bahwa Kita semua berharap dan punya keyakinan besar, Insya Allah dengan adanya kepemimpinan beliau di dua periode ini agar Kurash Indonesia semakin bersinar dan berkembang dan kami juga yakin Kurash Indonesia diseluruh provinsi akan semakin berkembang lagi," kata Lirman.


Lebih lanjut Lirman mengatakan,

"Alhamdulillah pada event kemaren, pada Kejuaraan Nasional di padepokan TMMI Jakarta 20-25 November 2022 dari kami Sumsel berhasil meraih 1 perak, 2 perunggu dan kita juga berharap bisa dipanggil untuk mendampingi atlet inti agar atlet-atlet Kurash Sumsel bisa lolos seleksi lewat ajang Porprov untuk mengikuti ajang Porwil 2023 dan PON 2024 di Aceh dan Sumut, " tegasnya. 


Beliau juga mengatakan,  di PON Aceh Sumut nanti cabor Kurash akan mempertandingkan 40 nomor pertandingan.


"Adapun salah satu agenda besar kami yaitu mensosialisasi Kuras di lingkungan pelajar-pelajar dan kami akan berkomunikasi dengan Timnas, Semoga Timnas mendukung kita untuk mengembangkan Kurash di Sumsel dikalangan pelajar," jelasnya.


Puncaknya, Lirman Budianto mengungkapkan target yang ingin dicapainya,

"Adapun Target Untuk PON nanti, Kurash Sumsel agar meraih Emas dan untuk itu butuh support dari KONI dan Pemerintah," pungkasnya.


Sementara itu, Berlaga perdana pada  Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB ke XI, cabang olahraga kurash mampu menyumbangkan medali  bagi Lombok Timur (Lotim). Dua medali ditorehkan yakni M Nasirudin Albani turun pada kelas putra 55 kg dan Mardani 73 kilogram masing-masing mendapatkan medali perunggu.


Ketua Harian Federasi Kurash Indonesia (Ferkushi) Lalu Sutrisno mengungkapkan, prestasi perdana pada Porprov NTB sebagai langkah  para atlet kurash untuk menorehkan prestasi lebih baik lagi. Meski kurash merupakan cabor baru dibawah naungan KONI Lotim yang terbentuk pada bulan 28 Oktober 2022 dan Pengcab Ferkushi Lotim terbentuk bulan Desember 2022 yang lalu namun sudah mampu menyumbangkan dua medali perunggu.


"Persiapan dengan latihan  hanya beberapa bulan dan pertama kali mengikuti Porprov dengan menurunkan dua orang atlet dan keduanya memperoleh perunggu," ungkapnya, Sabtu (25/2/2023).


Meskipun tidak dapat merealisasikan target emas yang ditetapkan KONI Lotim, namun dengan diawali perolehan medali perunggu untuk cabor kurash, menurutnya sudah sangat luar biasa. Bahkan sebenarnya apabila Ferkushi Lotim diberikan peluang memperkuat  Lotim dengan beberapa atlet andalan maka potensi besar menyumbangkan medali juga dapat lebih banyak diukir.


"Target dua emas disematkan KONI pada kurash, meskipun belum terwujud kami tetap sangat bersyukur pencapaian olahraga baru dengan dua atlet bisa menyumbang medali," tandasnya. (JNI)

TerPopuler