Turbulensi Politik, Akustik, Asik!
Oleh Agung Marsudi
MALAM selalu membuat rindu. Rindu dendam kahanan. Indonesia hari ini tidak sedang baik-baik saja. Tak perlulah argumen akademis, empiris. Kahanan paling realistis.
Malam di pojok bumi Sukowati Sragen, nangkring di Angkribo, angkringan dan burjo, mata tak kuasa, telinga tak puasa. Seorang penyanyi cantik, bersuara emas, berambut panjang, berkaos merah, mendampingi sang gitaris dengan harmonis.
"Ojo dibanding-bandingke" ijasahe. Di hati hanya ada pak Jokowi.
Suksesi dan turbulensi politik Indonesia 2024, patut didedah panjang, kali lebar, kali tinggi. Ketinggian, kearifan dan kebijaksanaan para elit politik negeri ini diharapkan. Rakyat telah dibenturkan dengan mimpi buruk nasibnya sendiri. Nawasengsara.
Ini bukan soal, kerja! kerja! Tapi urusan, "utang! utang! utang!"
Siapapun presiden terpilih, tidak ada jaminan tidak menambah utang baru. Presiden baru. Utang baru.
Di pojok ruko renteng indomaret, bank muamalat, bank mega, dan angkribo, pinggir jalan Sukowati, Sragen, "Si Wati, sang penyanyi, meneriakkan semboyan, pelan tapi party!"
Turbulensi politik 2024, disambut dengan akustik, asik.
Sragen, 18 Oktober 2022