Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LKS
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Pembelajaran LKS

Senin, 24 Oktober 2022,

 


ABSTRAK

 

LENI SASYENTI,  (2021)      PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN LKS  KELAS V.B  DI SDN 217/X PARIT CULUM  I  KECAMATAN MUARA SABAK BARAT TAHUN PELAJARAN 2021/2021.

 

 

         Penelitian  ini  bertujuan  untuk  meningkatkan  hasil belajar siswa mata pelajaran IPA dengan  menggunakan  media pembelajaran LKS  pada  siswa  kelas  V.B  di  SD  Negeri  217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat.

         Penelitian  ini  adalah  penelitian  tindak  kelas  (PTK)  yang  dilakukan secara kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V.B  di  SD  Negeri  217/X Parit Culum I Tanjung Jabung Timur berjumlah 20  siswa.  Teknik  pegumpulan  data  pada  penelitain  ini  menggunakan angket, tes, observasi, dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif.

        Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata dan persentase ketuntasan dari pratindakan, siklus I, hingga siklus II. Nilai rata-rata tes  pada siklus I yaitu 61,30, meningkat menjadi 69,95 pada siklus II, dan menjadi 86,15 pada siklus III. Sedangkan presentase ketuntasan dari 20 siswa yang tuntas pada pratindakan, meningkat menjadi 25% pada siklus I, menjadi 65% pada siklus II, dan menjadi 90% pada siklus III . Peningkatan rata-rata nilai pada pratindakan ke siklus I meningkat 6,50, siklus I- siklus II meningkat 8,65, dan pratindakan-siklus III meningkat 24,85. Sedangkan peningkatan  presentase ketuntasan yaitu pratindakan-siklus I meningkat 25%, siklus I-siklus II meningkat sebesar 40%, dan pratindakan-siklus III meningkat sebesar 65%. 

Kata kunci:  media LKS.

 

 PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Memasuki era globalisasi yang meliputi hampir segala aspek kehidupan manusia, maka sebagai bangsa yang besar bangsa Indonesia harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya, yakni sumber daya yang berkemampuan lanjut. Peran ilmu dan teknologi yang sangat besar, sehingga jalur utama untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan ( Nur,1996;9).

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Menurut Nur ( 1996) ;9 ) peningkatan sumber daya manusia sebagai individu, dalam rangka pengembangan IPTEK dan pemecahan masalah pembangunan meliputi dimensi sebagai berikut :

1.       Intelektual, antara lain daya kreasi, mampu melakukan penelitian yang mendasar dan mendalam serta cerdas, kritis dan daya nalar yang tinggi.

2.       Moral emosional, antara lain etos kerja yang kuat, nilai sikap, kemampuan untuk mencapai prestasi yang setinggi tingginya, budi pekerti luhur, motivasi mengembangkan diri, berorientasi pada prestasi keunggulan dan percaya diri.

3.       Sosial antara lain kerjasama, kekeluargaan, kebersamaan, matang, berkesinambungan, bertanggung jawab, disiplin.

4.       Spiritual, antara lain keimanan dan ketaqwaan.

5.       Fisik,antara lain kebugaran dan ketahanan.

Peningkatan hasil belajar siswa di sekolah dasar diperlukan berbagai strategi dan inovasi oleh guru dalam proses belajar mengajarnya. Inovasi dalam strategi pembelajaran diperlukan termasuk dalam mata pelajaran IPA agar diperoleh ketuntasan belajar siswa yang maksimal. Kondisi Sekolah Dasar Negeri 217/X Parit Culum I di Kecamatan Muara Sabak Barat secara geografis merupakan daerah pemukiman yang terletak di ibu kota kabupaten, kemudian masyarakatnya mayoritas matapencahariannya adalah sebagai pegawai negeri, pengusaha, petani dan buruh. Sekolah dasar negeri 217/X Parit Culum I pada tahun pelajaran 2021/2022 memiliki siswa berjumlah 213 orang.

Dari hasil analisis hasil belajar siswa ditemukan bahwa hasil belajar mata pelajaran IPA sangat rendah. Sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) dalam buku petunjuk teknis menyatakan bahwa siswa dianggap berhasil secara klasikal bila daya serapnya mencapai 85 % dan mendapatkan nilai di atas 6,50.

Setelah dilakukan diskusi dengan beberapa teman guru pada tingkat gugus melalui KKG ( Kelompok Kerja Guru ), maka rendahnya hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran IPA disebabkan oleh dua faktor yaitu ; (1) dari pihak guru seperti peranan guru masih dominan dalam belajar mengajar. Kondisi ini berdampak negatif terhadap perkembangan jiwa siswa dalam belajar. Konsekuensinya akan melahirkan pembelajaran yang tegang,  kaku,  verbal,  otoriter, dan individualis.(2) Dari pihak siswa seperti minat belajar rendah, kurangnya perhatian siswa terhadap materi pelajaran. Hal ini berdampak hilangnya motivasi dan tidak antusiasnya siswa dalam belajar, akibat guru mendominasi dalam pembelajaran.

Upaya peningkatan hasil belajar siswa di sekolah dasar penulis selaku guru di SDN 217/X Parit Culum I  Kecamatan  Muara Sabak Barat menganggap perlu pemakaian media yang kontekstual. Dengan penggunaan media maka para siswa akan digiring memasuki materi pembelajaran, sehingga mereka akan lebih mudah mengingat kembali materi tersebut. Khusus untuk pelajaran IPA di sekolah dasar yaitu dengan menggunakan media pengalaman langsung melalui media LKS.

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar tanpa menggunakan media, siswa kurang termotivasi dalam belajarnya. Apalagi pada jam - jam akhir pelajaran. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah melakukan kegiatan mengajar dengan merangsang motivasi siswa melalui pengalaman langsung.

Melalui penggunaan media maka proses belajar mengajar akan terhindar dari pembelajaran yang bersifat verbal dan sekaligus akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu penulis perlu mengadakan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ; Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA dengan Menggunakan Media Pembelajaran LKS  Kelas V.B  di SDN 217/X Parit Culum  I  Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media LKS ?

Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah menggunakan media pembelajaran LKS dapat meningkatkan hasil belajar  IPA siswa di kelas V.B  SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022 ?

Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan media pembelajaran LKS pada siswa kelas V.B di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.       Bagi Siswa

                       1)     Membantu dalam penguasaan materi pelajaran

                       2)     Meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa

 

b.       Bagi Guru

                         1)      Meningkatkan kepuasan dalam melaksanakan tugas

                         2)      Mempertegas materi yang diajarkan

                         3)      Dapat mengembangkan KBM yang lebih baik

                         4)      Mampu menemukan kesalahan dan perbaikan dalam mengajar

 

METODE PENELITIAN

1.       Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat tahun pelajaran 2021/2022  Kelas V.B  tahun pelajaran 2021/2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan melalui media LKS. Jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian disajikan dalam Tabel  berikut :

TABEL 3.1 JUMLAH SISWA KELAS V.B SDN 217/X PARIT CULUM I

TAHUN PELAJARAN 2021-2022

 

No

 

Nama Siswa

Jenis Kelamin

 

Keterangan

L

P

1

AA

L

 

 

2

AR

 

P

 

3

BPHK

 

P

 

4

DAP

 

P

 

5

HS

 

P

 

6

JUT

 

P

 

7

RAK

 

P

 

8

KA

L

 

 

9

LL

 

P

 

10

MA

 

P

 

11

MAP

L

 

 

12

MR

L

 

 

13

MF

L

 

 

14

OR

 

P

 

15

RDI

L

 

 

16

SNS

 

P

 

17

SDR

 

P

 

18

ZN

 

P

 

19

ZMP

 

P

 

20

BA

L

 

 

 

Sumber data : Dokumen SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.

2.       Setting Penelitian

1.       PTK dilakukan di SDN 217/X Parit Culum I  Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022.

2.       SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022 terdiri dari 10 kelas, dengan jumlah siswa relatif sedang dibandingkan dengan SD lainnya di wilayah Kec. Muara Sabak Barat.

3.       PTK dilakukan pada siswa kelas V.B  dengan jumlah 20 orang ( P=13 orang dan L = 7 orang ).

3.     Rancangan Penelitian

1.       Tindakan dilaksanakan dalam 3 siklus

2.       Kegiatan dilaksanakan dalam Semester Ganjil tahun pelajaran 2021/2022.

3.       Lama penelitian efektif dilaksanakan mulai tanggal 07 September s.d 30 November 2021.. Dalam pelaksanaan tindakan, rancangan dilakukan dalam 3 siklus yang meliputi ; (a) perencanaan,(2) tindakan,(3) pengamatan,(4) refleksi. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut  (Arikunto,Suharsimi,2006;74 )  adalah seperti gambar berikut :

 

 

Gambar : 3.1 Alur Penelitian Tindakan kelas

 

a.     Perencanaan

Tahapan ini berupa rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Pada PTK di mana peneliti dan guru adalah orang yang berbeda, dalam tahap menyusun rancangan harus ada kesepakatan antara keduanya. Rancangan harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Hal tersebut untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan  pengamatan yang dilakukan.

b.     Tindakan

Pada tahap ini, rancangan tindakan tersebut tentu saja sebelumnya telah dilatih kepada si pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan di dalam kelas sesuai dengan skenarionya. Skenario dari tindakan harus dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.

c.     Pengamatan atau observasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

Pada tahap ini peneliti (atau guru apabila ia bertindak sebagai peneliti) melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi / penilaian yang telah tersusun, termasuk juga pengmatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

d.     Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.

Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang shingga permasalahan dapat teratasi ( Hopkins, 1993 ).

 

Dalam penelitian Tindakan Kelas ini variabel yang diteliti adalah peningklatan prestasi belajar IPA dengan menggunakan media LKS pada siswa kelas V.B di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat.

Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut :

 

 

        Adapun indikator yang diteliti dalam variabel harapan terdiri dari :

1.       Peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA.

2.       Peningkatan prestasi belajar IPA siswa menggunakan media LKS..

3.       Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media LKS  dalam mata pelajaran IPA.

4.       Keefektifan penggunaan media LKS dalam meningkatkan prestasi belajar IPA.

Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut :

  1. Tingkat kualitas perencanaan
  2. Kualitas perangkat observasi
  3. Kualitas operasional tindakan
  4. Kesesuaian perencanaan dengan tindakan kelas
  5. Kesesuaian materi pembelajaran yang diberikan
  6. Tingkat efektifitas penggunaan media LKS dalam pembelajaran IPA.
  7. Kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan media LKS.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

a.         Sumber Data :

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu :

Teknik Pengumpulan Data :

Dalam Pengumpulan data menggunakan  Observasi dan Tes.

6. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus  sudah berhasil apabila terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas V.B SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat  mencapai  85 %    ( kelas yang diteliti ) telah mencapai ketuntasan dengan nilai rata rata 75 berarti telah  memenuhi harapan ideal seperti yang disyaratkan dalam Kurikulum 2013 ( K13 ) dengan standar ideal minimal 75.

5      Analisis Data

Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ;

a.     Kuantitatif

Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media LKS dengan menggunakan prosentase ( % ).

b.     Kualitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran hasil penelitian secara ; reduksi data,sajian deskriptif,dan penarikan simpulan.

6         Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Berikut disajikan jadwal kegiatan Penelitian yang dilaksanakan mulai tanggal, 07 September – 30 November  2021 yang dibuat dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

 

No

 

Uraian Kegiatan

Bulan September – November 2021

 

Keterangan

Pertemuan ke,....

1

2

3

4

5

6

1

Persiapan dan Koordinasi

X

 

 

 

 

 

 

2

SIKLUS  I

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Evaluasi

 

 

 

X

X

X

 

 

 

 

X

 

 

 

Tanggal 8 sd 15 September 2021

3

SIKLUS  II

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Evaluasi

 

 

 

X

X

X

 

 

 

 

X

 

 

Tanggal 27 September sd 03 November 2021

4

SIKLUS  III

a. Perencanaan

b. Tindakan

c. Observasi

d. Evaluasi

 

 

 

 

X

X

X

 

 

 

 

X

 

Tanggal 10 sd 17 November 2021

5

ANALISIS DATA

 

 

 

 

X

 

Tanggal 18 Nov 2021

6

PENYUSUNAN DRAFT LAPORAN

 

 

 

 

X

 

Tanggal 20 Nov 2021

7

PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

 

 

 

 

 

X

Tanggal 25 Nov 2021

 

 

 

HASIL PENELITIAN

a. Perencanaan Tindakan

Penelitian ini melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media LKS. Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembelajaran adalah siswa dapat memahami tujuan dari pnggunaan media LKS dalam mendeskripsikan materi pelajaran IPA. Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a)       Menyusun instrumen pembelajaran

b)       Menyusun Instrumen Monitoring

c)       Sosialisasi kepada siswa

d)       Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran

e)       Melakukan refleksi

f)        Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar refleksi siklus pertama

g)       Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua

h)       Melakukan Observasi

i)         Melakukan refleksi pada siklus kedua

j)        Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar refleksi siklus kedua

k)       Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga

l)         Melakukan Observasi

m)     Melakukan refleksi pada siklus ketiga

n)       Menyusun laporan

b.     Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari enam kali pertemuan. Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 35 menit. Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 07 s.d 14 September 2021 dan siklus kedua pada tanggal 28 September s.d 04 November 2021, dan siklus ke tiga pada tanggal 11 s.d 18 November  2021. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan prosedur rencana pembelajaran dan skenario pembelajaran.

SIKLUS  1

a)       Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolaan pembelajaran dengan media LKS.

b)       Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 07 s.d 14 September 2021 di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 20 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I. adalah seperti pada tabel berikut :

 

Tabel 4.1 :Nilai tes Hasil Belajar   Siklus I

No

Nama

Skor

Keterangan

Tuntas

Tidak Tuntas

Predikat

1

AA

55

 

ü   

Sangat Kurang

2

AR

52

 

ü   

Sangat Kurang

3

BPHK

60

 

ü   

Kurang

4

DAP

70

ü   

 

Cukup

5

HS

75

ü   

 

Cukup

6

JUT

70

ü   

 

Cukup

7

KAK

69

ü   

 

Kurang

8

KA

50

 

ü   

Sangat Kurang

9

LL

60

 

ü   

Kurang

10

MA

58

 

ü   

Sangat Kurang

11

MAP

58

 

ü   

Sangat Kurang

12

MR

57

 

ü   

Sangat Kurang

13

MF

55

 

ü   

Sangat Kurang

14

OR

60

 

ü   

Kurang

15

RDI

58

 

ü   

Sangat Kurang

16

SNS

60

 

ü   

Kurang

17

SDR

64

 

ü   

Kurang

18

ZN

70

ü   

 

Cukup

19

ZMP

65

 

ü   

Kurang

20

BA

60

 

ü   

Kurang

Jumlah Total

1226

5

15

 

Rata-rata

61,30

 

 

 

Skor Maksimum Individu

100

-

-

 

Skor maksimum Kelas

2.000

-

-

 

 

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas                          :    5 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas               :  15 Orang

Klasikal                                                     :  belum tuntas.

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan media LKS diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 61,30 dan ada 5 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 67 hanya sebesar 25% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dalam pembelajaran menggunakan media LKS.

c)     Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

(1)     Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

(2)     Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

(3)     Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d)    Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.

1)       Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Di mana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2)       Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan

3)       Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

SIKLUS  II

a)       Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b)       Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 September s.d 04 November 2021 di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 : Nilai tes Hasil Belajar   Siklus II

No

Nama

Skor

Keterangan

Tuntas

Tidak Tuntas

Predikat

1

AA

65

 

ü   

Kurang

2

AR

62

 

ü   

Kurang

3

BPHK

70

ü   

 

Cukup

4

DAP

80

ü   

 

Baik

5

HS

85

ü   

 

Baik

6

JUT

80

ü   

 

Baik

7

KAK

80

ü   

 

Baik

8

KA

60

 

ü   

Kurang

9

LL

70

ü   

 

Cukup

10

MA

65

 

ü   

Kurang

11

MAP

78

ü   

 

Cukup

12

MR

67

ü   

 

Kurang

13

MF

55

 

ü   

Sangat

Kurang

14

OR

70

ü   

 

Cukup

15

RDI

58

 

ü   

Sangat Kurang

16

SNS

70

ü   

 

Cukup

17

SDR

64

 

ü   

Kurang

18

ZN

75

ü   

 

Cukup

19

ZMP

75

ü   

 

Cukup

20

BA

70

ü   

 

Cukup

Jumlah Total

1.399

13

7

 

Rata-rata

69,95

 

 

 

Skor Maksimum Individu

100

-

-

 

Skormaksimuim Kelas

2.000

-

-

 

 

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas                        :  13 Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas             :   7Orang

Klasikal                                                    :  Belum tuntas.

Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 69,95   dan ketuntasan belajar mencapai 65% atau ada 13 siswa dari 20 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan jauh lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran menggunakan media LKS.

c)       Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1)       Memotivasi siswa

2)       Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3)       Pengelolaan waktu

d)       Revisi Pelaksanaaan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus III antara lain:

1)       Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2)       Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.

3)       Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.

4)       Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

5)       Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.

 SIKLUS  III

a)       Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

b)       Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 11 s.d November  2021 di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswa 20 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3 :Nilai tes Hasil Belajar  Siklus III

No

Nama

Skor

Keterangan

Tuntas

Tidak Tuntas

Predikat

1

AA

65

 

ü   

Kurang

2

AR

80

ü   

 

Baik

3

BPHK

80

ü   

 

Baik

4

DAP

100

ü   

 

Sangat Baik

5

HS

100

ü   

 

Sangat Baik

6

JUT

95

ü   

 

Sangat Baik

7

KAK

95

ü   

 

Sangat Baik

8

KA

80

ü   

 

Baik

9

LL

90

ü   

 

Sangat Baik

10

MA

85

ü   

 

Baik

11

MAP

100

ü   

 

Sangat Baik

12

MR

90

ü   

 

Sangat Baik

13

MF

85

ü   

 

Baik

14

OR

90

ü   

 

Sangat Baik

15

RDI

78

ü   

 

Cukup

16

SNS

80

ü   

 

Baik

17

SDR

65

 

ü   

Kurang

18

ZN

95

ü   

 

Sangat Baik

19

ZMP

90

ü   

 

Sangat Baik

20

BA

80

ü   

 

Baik

Jumlah Total

1.723

18

2

 

Rata-rata

86,15

 

 

 

Skor Maksimum Individu

100

-

-

 

Skor maksimuim Kelas

2.000

-

-

 

 

Ketrangan :

Jumlah siswa yang tuntas             :  18  Orang

Jumlah siswa yang belum tuntas  :    2  Orang

Klasikal                                         :   Tuntas.

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar  77,70   dan dari 20 siswa yang telah tuntas sebanyak 18 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 90% ( termasuk kategori tuntas ).  Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran menggunakan media LKS sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. Di samping itu ketuntasan ini juga dipengaruhi oleh kerja sama dari siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk mengajari temannya yang belum menguasai.

c)       Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunkan media LKS. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut :

(1)     Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

(2)     Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung.

(3)   Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

(4)     Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d)       Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran menggunakan media LKS dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta prestasi belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya dengan menggunakan mdia gambar dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan hasil sebagai berikut.

Tabel : 4.4   Hasil Tes Siklus I sampai III

 

No

 

Nama

Skor sebelum

Tindakan

Siklus 1

Skor setelah

Tindakan 1

Siklus 2

 

Skor setelah

Tindakan 2

Siklus 3

1

AA

55

65

65

2

AR

52

62

80

3

BPHK

60

70

80

4

DAP

70

80

100

5

HS

75

85

100

6

JUT

70

80

95

7

KAK

69

80

95

8

KA

50

60

80

9

LL

60

70

90

10

MA

58

65

85

11

MAP

58

78

100

12

MR

57

67

90

13

MF

55

55

85

14

OR

60

70

90

15

RDI

58

58

78

16

SNS

60

70

80

17

SDR

64

64

65

18

ZN

70

75

95

19

ZMP

65

75

90

20

BA

60

70

80

Jumlah Total

1.226

1.399

1.723

Rata-rata

61,30

69,95

86,15

Skor Maksimum Individu

100

100

100

Skor Maksimum Kelas

2.000

2.000

2.000

      Analisis Data Deskriptif Kuantitatif

1.        Pencapaian Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA sebelum  diberi tindakan

          = 1.226  x 100%   =  61,3%

             2.000

 

2.    Pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA setelah diberi tindakan pengelompokan siswa berdasarkan nomor panggilan (acak berdasarkan tempat duduk )

         =  1.399 x  100%   = 69,95 %

             2.000

 

2.    Pencapaian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA  setelah diberi tindakan pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan akademik

            = 1.723x 100%  = 86,15 %

               2.000

 

 

 

 

Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa

3.       Terjadi peningkatan  prestasi belajar setelah diberi tindakan yaitu 61,3 % menjadi 69,95  %  ada kenaikan sebesar = 8,65%

4.       Dari sebelum tindakan ( siklus 1 ) dan setelah tindakan sampai dengan  ( siklus 3 ) 61,3  % menjadi 69,95%, dan dari  ( siklus 2 ) ke  ( siklus  3 )  juga ada peningkatan  sebanyak 86,15 % -  69,95 % = 16,2%.

5.       Rata – rata siswa sebelum diberi tindakan dari 61,30  naik menjadi 69,95 dan akhirnya menjadi 86,15.

6.       Dari tindakan siklus 2 dan setelah tindakan( siklus 3 ) 61,30 % menjadi 86,15 % berarti ada peningkatan prestasi sebanyak 86,15% - 69,95% = 16,20%

Berdasarkan pelaksanaan tindakan maka hasil observasi nilai, hasil dapat dikatakan sebagai berikut :

a.       Siklus pertama kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan media LKS belum berhasil karena dalam pembelajaran masih terlihat siswa yang bermain, bercerita, dan mengganggu siswa lain;

b.       Pembelajaran dengan menggunakan media LKS, dalam hal peningkatan prestasi belum tampak, sehingga hasil yang dicapai tidak tuntas.

c.        Mungkin karena proses belajar mengajar yang dilakukan dengan menggunakan media LKS yang baru mereka laksanakan sehingga siswa merasa kaku dalam menerapkannya.

d.       Akan tetapi setelah dijelaskan, mereka bisa mengerti dan buktinya pada siklus kedua dan ketiga proses kegiatan belajar - mengajar berjalan baik, semua siswa aktif dan lebih-lebih setelah ada rubrik penilaian proses, seluruh siswa langsung aktif belajar.

 

 

4. Pembahasan Hasil Penelitian

a.         Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media LKS memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru       ( prestasi belajar meningkat dari siklus I, II, dan III ) yaitu masing-masing 61,30% ; 69,95% ; 86,15%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.

b.     Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media LKS dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap motivasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

c.     Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media LKS yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran dengan menggunakan media LKS dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka prestasi belajar siswa dengan menggunakan media LKS pada setiap pertemuan mengalami kenaikan setiap siklusnya hal itu tampak pada siklus pertama dari 20 orang siswa yang hadir pada saat penelitian ini dilakukan nilai rata-rata mencapai ; 61,30 meningkat menjadi 69,95 dan pada siklus 3 meningkat menjadi 86,15.

      Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan menggunakan media LKS dapat diterapkan pada pembelajaran IPA kelas V.B, yang berarti proses kegiatan belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada siswa kelas V.B di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat, oleh karena itu diharapkan kepada para guru SD dapat melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media LKS.

Berdasarkan kriteria ketuntasa minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran IPA kelas V.B SDN 217/X Parit Culum I, siswa dikatakan tuntas apabila siswa telah mencapai nilai standar ideal 67 mencapai ≥ 85 %. Sedangkan pada penilitian ini, pencapai nilai  67  pada ( siklus 3 )  mencapai  melebihi  target yang ditetapkan yaitu mencapai 86,15%. Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.

 

 

P E N U T U P

 

Simpulan

Berdasarkan analisis hasil peneletian dan diskusi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.        Prestasi belajar IPA dapat meningkat melalui penggunaan media pembelajaran LKS pada siswa kelas V.B di SDN 217/X Parit Culum I Kecamatan Muara Sabak Barat yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap siklus yaitu pada siklus I 25%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 65%, dan pada akhirnya pada siklus III meningkat menjadi 90%.

2.        Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media LKS efektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa pada tiap siklus yaitu 25% pada siklus I, 65% pada siklus II, dan 90% pada siklus III.

3.        Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media LKS juga berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

Saran - Saran

a.       Penelitian perlu dilanjutkan dengan serangkaian penelitian yang mengembangkan alat ukur keberhasilan yang lebih reliabel, agar dapat menggambarkan ketrampilan siswa         ( secara individu ) dengan baik dalam pembelajaran.

b.       Pada pelaksanan pembelajaran dengan menggunakan media LKS diperlukan perhatian penuh dan disiplin yang tinggi pada setiap langkah pembelajaran dan perencanaan yang matang misalnya dalam pengalokasian waktu dan pemilihan konsep yang sesuai.

c.        Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana,  di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.

 

 

DAFTAR PUSTKA

Arikunto,S dkk (2007) Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : PT Bumi Aksara.

 

Arief,S dkk ( 2007).Media pendidikan,pengertian,pengembangan,dan pemanfaatannya.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

 

Depdikbud,(2003) Pendekatan Kontekstual.Jakarta : Depdikbud

 

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi,1983, Materi Dasar Program akta mengajar V Buku III-A, Psikologi Pendidikan. Jakarta : Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.

 

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 1981, Materi Dasar Program Akta Mengajar V Buku III C, Teknologi Instruksional. Jakarta ;Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan tinggi.

 

Mas Aboe Dhari, 1993, Metodologi Pembelajaran. Jakarta. Depdikbud

 

Gunawan,Munir,(1999) Penelitian Tindakan.Jakarta : Depdikbud

 

Tim Pelatih Peoyek UGM,(1999) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah.Jakarta : PGSM Dirjen Dikti.

 

Sadiman, Arief S. Dkk. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007.

 

Sardiman,AM ( 1996 ) Interaksi dan Motivasi belajar mengajar,Jakarta : PT Grafindo Persada.

 

Kusumawati, Heny (2017) Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Jakarta : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

 

TerPopuler