NUSANTARAEXPRESS, BOGOR - Dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret lalu. Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor mengadakan acara sosialisasi Pengolahan Air Bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Putri, Kamis (31/3).
Sosialisasi ini bertujuan memberikan edukasi kepada pelanggan tentang proses pengolahan air bersih khususnya di IPA Gunung Putri, yaitu mulai dari air baku (Sungai Cikeas) sampai menjadi air bersih.
Dalam kesempatan ini sekaligus menjawab penyebab gangguan pengaliran di wilayah Pelayanan Cabang Cileungsi dan Jonggol beberapa waktu lalu.
Dalam kegiatan ini mengundang perwakilan pelanggan Perumda Air Minum Tirta Kahuripan di wilayah Cileungsi dan Jonggol dan juga dihadiri oleh Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (PS2C) yang berperan serta menjelaskan gambaran umum kondisi air Sungai Cikeas dan Sungai Cileungsi.
Menurut Ketua PS2C, Puarman, ada beberapa permasalahan Sungai Cikeas diantaranya seperti, kondisi air bewarna kecoklatan berlumpur dikarenakan erosi di hulu dan sedimenasi, sampah bambu dan sampah domestik dikarenakan banyak rumpun bambu dan sampah rumah tangga, limbah home industri seperti limbah pabrik tapioka yang tentunya sangat mengganggu proses pengolahan air di intalasi.
Direktur Umum Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Abdul Somad dalam sambutannya menyampaikan upaya-upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut, mulai dari perhitungan ulang penggunaan bahan kimia, membentuk tim reaksi cepat tanggap, sosialisasi kepada pelanggan sebelum terjadi gangguan pengaliran hingga koordinasi dengan dinas terkait perihal pencemaran limbah di Sungai Cikeas.
"Kita berharap mendapatkan dukungan penuh dari seluruh stakeholder termasuk pelanggan dalam menjaga kelestarian air baku (sungai) dan perlu adanya sumber sumber air baku yang baru guna menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas pelayanan air bersih di Kabupaten Bogor," harapnya. [Rahman]