NUSANTARAEXPRESS, DURI - Dalam realese nya pada hari ini tanggal 5
Oktober 2021 melalui Whats App yang disampaikan kepada awak media dengan tegas
manyampaikan bahwa Aliansi Buruh Sejahtera (ARUS) Bengkalis yang diketuai
oleh Andri Asmara dan Laskar Muda Melayu Riau (LMMR) DPD Khusus Kota Duri yang
diketuai oleh Muliyanto menyatakan bahwa mendukung penuh Aksi Simpatik oleh
Asosiasi Kontraktor Migas Riau (AKMR) yang berencana akan mogok kerja jika PT
Pertamina Hulu Rokan (PHR) tetap berkeras membiarkan pemberian kontrak kerja
dengan pola tunjuk langsung kepada anak perusahaan Pertamia/BUMN sampai ke
cucu-cucu perusahaanya juga dibawa. Jelas Andri Asmara.
"Perlu kita ketahui, dahulunya
kita perusahaan lokal menjadi main contractor sekarang kita menjadi sub
contractor, yang dahulunya invoice pencairan 30 hari sekarang menjadi 90 hari,
yang dahulunya harga unit price-nya bagus sekarang bisa berkurang sapai 50% ini
namanya mencekik dan menghisap darah kita pengusaha lokal dan berimbas kepada
kesejahteraann karyawan (buruh)”. Ungkap Ketua ARUS,
“Kalau bicara pengalaman,
perusahaan lokal sudah puluhan tahun berpengalaman, kalau cerita kesanggupan
modal banyak perusahaan lokal yang sedang mengerjakan kontrak migas yang
dahulunya dari PT Chevron Pasific Indonesia senilai triliunan rupiah. Jadi
kurang apa lagi perusahaan lokal ini”, imbuh Andri Asmara yang juga aktif sebagai
supllier dan kontraktor migas.
Ditambahkan oleh
Muliyanto, “Masih banyak ditemukan para pekerja yang diupah harian dibawah gaji
upah minimum kabupaten Bengkalis dan mirisnya juga tidak ada perjanjian kerja
bersama dan terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Bangkalis. Ditambah lagi perusahaan
perusahaan nakal dan bangkang terhadap peraturan dan perundang undangan masih
dibiarkan Pertamina Hulu Rokan, mereka mendapatkan kontrak, sebut saja
perusahaan yang karyawanya meninggal diwaktu bekerja tapi tidak didafttarkan di
BPJS Ketenagakerjaan dan karyawanya juga tidak didaftarkan di BPJS Kesehatan,
pembayaran pesangon dicicil dan tidak sesuai aturan, PHK sepihak dan semena
mena. Kecelakaan kerja yang berakibat fatality atau kematian sudah black list
oleh PT CPI tapi tetap dipakai oleh PT Pertamina Hulu Rokan, kami yakin mereka
kurang profesional dibidang ini, kita minta management segera diganti yang
lebih profesional lagi”.