NUSANTARAEAEXPRESS, DURI – Bertempat di Danau Ali, Jl. Kayangan Duri, Kamis 16 September 2021 sekira pukul 17.00 Wib penggiat lingkungn di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau berkumpul untuk melakukan dialog dan membentang lingkungan Nusantara, khususnya di Kabupaten Bengkalis. Yang saat ini sudah tidak lagi hijau. Kelestarian alam banyak terabaikan. Jelas Agung Masrsudi dari Duri Institute sebagai penggagas pertemuan ini dalam sambutan singkatnya.
Pertemuan ini juga diiniasi oleh mahasiswa asal Duri yang
tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dengan keanggotaan lebih kurang 250 mahasiswa
yang tersebar di seluruh kampus seluruh indonesia dalam rangka Hari Ozon
Sedunia atau International Day for the Preservation of the Ozone Layer
yang diperingati setiap tahunnya pada tanggal 16 September. Jelas Reyhan dalam bincang-bincang sebagai
perwakilan dari Aliansi Mahasiswa.
Pantauan media ini, seyogyanya ada 23 penggiat lingkungan dan
beberapa personal yang kita anggap sebagai orang-orang yang komitmen sebagai
penggiat lingkungan, namun hanya beberapa yang bisa hadir. Diantaranya dari Duri
Institute Aliansi Mahasiswa, POKJAWPL , HIPAM, RSF, ONI, PPWI, REKSOS, Andalas
TV Chanel, Komnas Perlindungan Anak Kab. Bengkalis dan dari beberapa kalangan pendidik juga turut hadir. Dan beberapa rekan media.
“Saya tidak tahu, kenama mereka sebagai penggiat
lingkungan yang sudah dikirimkan undangan tidak bisa datang. Dan sampai
sekarang juga tidak ada konfirmasi. Bukan hanya undangan yang kita kirimkan,
bahkan sudah kita hubungi melalui jaringan voice”. Jelas Agung Marsudi sedikit
kecewa.
Untuk bergerak dan melangkah para penggiat lingkungan
tidak perlu menunggu dukungan dari pemerintah, namun kita bisa bergerak dengan
sendirinya. Dan yang akan kita lakukan adalah dengan membagikan 1000 pohon kepada
masyarakat “Satu Bibit Matoa Tanda Cinta”. Ulas Agung Marsudi.
Berbeda dengan Mislam dari Persatuan Pewarta Warga
Indonesia (PPWI), ia mengatakan, jika penggiat lingkungan dengan membagikan
1000 pohon dengan tanda cinta, PPWI akan memviraklan tanda cinta itu kepada
seluruh nusantara. Bahwa Hijaunya lingkkungan juga perlu kita tata. Dengan
bergandengan tangan dari semua penggiat lingkungan, ini adalah langkah awal
untuk saling berbagi informasi. Tentu para penggiat lingkungan juga perlu kita
viralkan, agar dunia tau, khususnya di Kementrian, bahwa ada dari pelosok
nusantara yang berkomitmen dengan linkungan. Kita ada untuk bersama. Jelas Ketua
PPWI Kabupaten Bengkalis yang juga sebagai Pimpinan Redaksi
NusantaraExpress.Asia.
Sesuai dengan data, Hutan di Kusumbu Ampai ada 17 rb hektar,
namun yang tersisa saat ini hanya 270 hektar. Kita berharap, dari sisa hutan yang ada jangan
sampai dihabisi. Kita bisa lestarikan lestarikan dan kita rawat sesuai dengan
peruntukannya. Jelas Panji Syuhada yang tergabung dalam Kelompok Kerja Wartawan Pecinta
Lingkungan (POKJAWPL ) juga sebagai wartawan yang pernah menjuarai lomba
penulisan tingkat nasional.
Terakhir, sebagai pemilik tempat rekreasi Danau Ali. H.
Ali berpesan kepada semua penggiat lingkuangan yang hadir. Lakukan mana yang
terbaik untuk menghijaukan lingkkungan. Puluhan tahun yang lalu saya sudah
bergerak sendiri untuk penghijauan dan hasilnya bisa kita lihat sekarang, lingkungan
hijau bisa kita saksikan bersama-sama di tempat yang kita duduki sekarang.Ddengan
adanya kegiatan ini, semoga dapat menjadikan moment yang bagus, berkekanjutan
dan tidak hanya sampai disini. Lakukanlah yang terbaik untuk anak cucu kita. Pungkas
H. Ali.