NUSANTARAEXPRESS, INHU - Rasanya tidak afdol apabila management PT. KAS tidak menciptakan civil war diantara sesama masyarakat Inhu. Seperti tahun kemarin dimana terjadinya demontrasi besar besaran dan nyaris bentrok antara masyarakat dan pihak massa aksi yang diduga preman bayaran utusan PT KAS, kini masalah serupa kembali terjadi.
Bentrok tidak dapat dihindarkan akibat perebutan kekuasaan barisan pekerja yang nampak nya memang sengaja diatur agar pihak menagement mendapatkan keuntungan.
Aktivis mahasiswa asal Indragiri Hulu dan juga pengurus ikatan (ikminpad) mahasiswa Indragiri Hulu padang agung Nanda Alevie menyarankan agar PT.KAS ditutup dan dihentikan operasional nya karena sering kali tidak mampu menciptakan lingkungan kondusif disekitar wilayahnya.
Sudahlah persoalan limbah kemarin yang kita gak tau sampai dimana kasusnya, kemudian adalagi permainan permintaan D.O buah yang diatur oleh oknum tidak bertanggung jawab yang menimbulkan kerugian besar dimasyarakat, kini disambung lagi secara berurutan menciptakan konflik perebutan kekuasaan barisan pekerja tanpa ada solusi dari pihak management perusahaan PT. KAS sendiri.
Kami sarankan untuk Dinas DPMPTSP Kabupaten Inhu untuk mencabut izin nya baik izin pendirian bangunannya maupun operasional pabrik agar selesai secepat mungkin permasalahan ini.
Dan kami juga meminta Kapolres Inhu segera menangkap oknum oknum yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap beberapa masyarakat yang mengatasnamakan PUK NIBA.
Dilain tempat, senior aktivis Indragiri Hulu Andika Purwanto, S.H. menyebutkan bahwa permasalahan ini merupakan permasalahan klasik, dimana bisa kita melihat bahwa pemerintah dan jajaran Forkopimda Kabupaten Indragiri Hulu tidak mampu menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat. Beberapa kali kita saksikan bentrok fisik antar ormas sering terjadi disini, berarti tugas dan fungsi tidak berhasil mereka jalankan dengan semestinya. Ujar andika saat dimintai statement nya perihal kasus ini belum lama ini di Pekanbaru. [Tim]
Bentrok tidak dapat dihindarkan akibat perebutan kekuasaan barisan pekerja yang nampak nya memang sengaja diatur agar pihak menagement mendapatkan keuntungan.
Aktivis mahasiswa asal Indragiri Hulu dan juga pengurus ikatan (ikminpad) mahasiswa Indragiri Hulu padang agung Nanda Alevie menyarankan agar PT.KAS ditutup dan dihentikan operasional nya karena sering kali tidak mampu menciptakan lingkungan kondusif disekitar wilayahnya.
“Ini civil war dan sangat berbahaya, sangat amat merugikan kami selaku masyarakat Indragiri Hulu. Kalau mau mendirikan perusahaan silahkan saja, tapi jangan terus menerus menciptakan kegaduhan diantara masyarakat”. Ujar Agung.
Sudahlah persoalan limbah kemarin yang kita gak tau sampai dimana kasusnya, kemudian adalagi permainan permintaan D.O buah yang diatur oleh oknum tidak bertanggung jawab yang menimbulkan kerugian besar dimasyarakat, kini disambung lagi secara berurutan menciptakan konflik perebutan kekuasaan barisan pekerja tanpa ada solusi dari pihak management perusahaan PT. KAS sendiri.
Kami sarankan untuk Dinas DPMPTSP Kabupaten Inhu untuk mencabut izin nya baik izin pendirian bangunannya maupun operasional pabrik agar selesai secepat mungkin permasalahan ini.
Dan kami juga meminta Kapolres Inhu segera menangkap oknum oknum yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap beberapa masyarakat yang mengatasnamakan PUK NIBA.
Dilain tempat, senior aktivis Indragiri Hulu Andika Purwanto, S.H. menyebutkan bahwa permasalahan ini merupakan permasalahan klasik, dimana bisa kita melihat bahwa pemerintah dan jajaran Forkopimda Kabupaten Indragiri Hulu tidak mampu menciptakan lingkungan yang aman bagi masyarakat. Beberapa kali kita saksikan bentrok fisik antar ormas sering terjadi disini, berarti tugas dan fungsi tidak berhasil mereka jalankan dengan semestinya. Ujar andika saat dimintai statement nya perihal kasus ini belum lama ini di Pekanbaru. [Tim]