Mantan Kades Desa Rintis Ajak Pemuda dan Petani Duduk Bersama, Mulyaman : “Kita Harus Bangkit Dari Keterpurukan, Cari Peluang Alternatif”
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Mantan Kades Desa Rintis Ajak Pemuda dan Petani Duduk Bersama, Mulyaman : “Kita Harus Bangkit Dari Keterpurukan, Cari Peluang Alternatif”

Sabtu, 04 April 2020,
NUSANTARAEXPRESS, LABUSEL – Siapa yang tak kenal dengan Mulyaman, Mantan Kepala Desa yang pernah menjabat dua periode di Desa Rintis Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhanbatu Selatan periode 2004-2008 dan 2009 – 2019.

Pada saat beliau memimpin di Desa Rintis, bisa dibilang anggaran desa belum ada, semua dana yang terkumpul hanya bisa dilakukan dengan swadaya dari masyarakat. Namun jika ditelisik lebih dalam pada saat Mulyaman memimpin, suatu hasil yang cukup gemilang. Betapa tidak, dengan biaya seadanya, Desa Rintis dapat menyabet sebagai Juara I lomba desa terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012.

Mantan Kades yang cukup fenomenal ini menceritakan dengan singkat apa yang telah diraihnya, saat Pimpinan Redaksi Nusantaraexpress.com konfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (03/04/20).

“Benar Pak Pimred, pada tahun 2012, saat saya menjabat sebagai Kades di Desa Rintis pernah menyabet sebagai Desa Terbaik. Dan kita di nomor 1 se Provinsi Sumatera Utara. Prestasi ini bukan milik saya, tapi ini adalah jerih payah masyarakat yang sudah bersusah payah untuk mencapai prestasi yang gemilang ini. Proses untuk meraih sampai puncak tidak semudah yang kita bayangkan, namun butuh perjuangan dan pengorbanan". Jelasnya.

Ditambahkannya, “Walaupun demikian, ini menjadi kenangan yang cukup memberikan inspirasi bagi saya, walaupun sudah tidak menjadi Kades lagi saat ini. Bagaimanapun, siapapun Kadesnya, kita bisa memberikan masukan-masukan jika diminta. Terutama bagi kaum muda dan tokoh-tokoh masyarakat, saatnya kita bersatu untuk membenahi hal-hal yang tidak bisa terselesaikan. Apalagi masalah petani karet saat ini bisa dibilang hancur total, inilah saatnya kita berpikir dan memikirkan bersama, bagaimana jalan keluarnya untuk berpindah ke jalur lain guna perbaikan ekonomi secara menyeluruh. Dan kebetulan di Desa Rintis ini mayoritas adalah Petani Karet”.

Imbuhnya, “Saatnya kita bergandengan tangan, jika memang diperlukan untuk ide-ide yang sifatnya membangun, saya siap kapanpun duduk bersama, demi perubahan secara maksimal”. [Red]

TerPopuler