NUSANTARAEXPRESS, BATHIN SOLAPAN - "Studi Kelayakan Pembangunan Pabrik Tepung Tapioka Di Desa Petani, Kec. Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis ini bermula dari semangat untuk mensejahterakan masyarakat petani penggarap kebun, yang sangat berharap produk pertanian yang dihasilkan dapat segera terserap dan terbeli oleh pasar, terutama pabrik tapioka yang saat ini hanya ada 1 unit pabrik tapioka di Propinsi Riau". Jelas Dahrun Pasaribu, saat berbincang-bincang sambil menikmati secangkir kopi dengan NusantaraExpress.Com, Minggu, (08/03/2020) di seputaran Jl. Hangtuah - Duri.
Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu atau singkong terbanyak keempat di dunia setelah Nigeria, Thailand dan Brazil. Jumlah yang dihasilkan per tahun oleh Nigeria yaitu berkisar 57 juta ton. Diikuti oleh Thailand dengan kisaran 30 juta ton, lalu Brazil dengan kisaran 23 juta ton. Indonesia sendiri memproduksi ubi kayu sekitar 20-21 juta ton singkong.
https://nusantaraexpress.com/press/2020/02/03/cv-nadi-surya-perkasa-suplai-1-3-bahan-baku-ubi-ke-pabrik-tapioka-di-riau/
Meskipun dalam tiga tahun terakhir ini Indonesia berada di posisi ke empat terbanyak penghasil singkong, faktanya Indonesia juga pernah mengalahkan Brazil dalam penghasil singkong. Namun, hal yang masih menjadi dilema masyarakat yaitu perihal singkong import dari negara lain seperti Thailand.
Seorang Dahrun, seharusnya menjadi aset daerah. Kenapa tidak. Keberadaan Dahrun Pasaribu dengan pola dan strateginya, awak media yakin. Hal ini bisa menjadikan Kec. Bathin Solapan menjadi salahsatu Kecamatan yang diperhitungkan.
Dahrun kepada awak media mengatakan, “Pemanfaatan singkong ini sangat beragam, yaitu menjadi makanan pokok juga bisa digunakan untuk pangan (Tepung Tapioka), pakan ternak, biothanol, Tepung Modifikasi (Mocraf) untuk industri Mie, termasuk Industri Bubur Kertas”.
Perlu dijelaskan, Desa Petani Kec. Bathin Solapan Kab. Bengkalis yang berjarak sekitar 10 Km dari Kota Duri, merupakan daerah yang potensial untuk menjadi daerah pemasok Ubi Kayu. Dengan bernaung dalam 3 Koperasi yang mewadahi sekitar 1,200 Petani ubi, dengan luas lahan garapan 2,100 Ha, dapat memasok ubi kayu sekitar 350 Ton Per hari.
Antusias masyarakat Desa Petani dalam membudidayakan Ubi, didukung oleh keberadaan Pabrik Tepung Tapioka yang satu-satunya berdiri di Provinsi Riau, dengan kemampuan serab bahan baku ubi sebesar 300 Ton Perhari. CV. Nadi Surya Perkasa (NSP) yang merupakan Perusahaan Pembina masyarakat petani ubi di desa Petani Kec. Bathin Solapan dan sekaligus menjembatani antara petani dengan pabrik tepung tapioka di Riau, melihat bahwa produksi petani ubi sebesar 350 Ton per hari, tidak dapat diserap oleh Pabrik Tepung Tapioka yang ada, 1 hari hanya terserap sekitar 8-10 Ton. Dengan demikian, masih banyak tersisa produksi Ubi dari petani setiap harinya. Kondisi ini tentunya menimbulkan permasalahanyang sangat krusial. Disatu sisi kebutuhan ekonomi petani semangkin meningkat, disisi lain produksi petani tidak dapat terserap.
"Berkenaan dengan permasalahan tersebut, CV.NSP menggagas untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dengan mengajak PEMODAL untuk membuat PABRIK PENGOLAHAN UBI MENJADI TEPUNG TAPIOKA". Ungkap Dahrun Pasaribu dengan optimis. [Red]
Bagian 2 Bersambung ....>>
Indonesia merupakan negara penghasil ubi kayu atau singkong terbanyak keempat di dunia setelah Nigeria, Thailand dan Brazil. Jumlah yang dihasilkan per tahun oleh Nigeria yaitu berkisar 57 juta ton. Diikuti oleh Thailand dengan kisaran 30 juta ton, lalu Brazil dengan kisaran 23 juta ton. Indonesia sendiri memproduksi ubi kayu sekitar 20-21 juta ton singkong.
https://nusantaraexpress.com/press/2020/02/03/cv-nadi-surya-perkasa-suplai-1-3-bahan-baku-ubi-ke-pabrik-tapioka-di-riau/
Meskipun dalam tiga tahun terakhir ini Indonesia berada di posisi ke empat terbanyak penghasil singkong, faktanya Indonesia juga pernah mengalahkan Brazil dalam penghasil singkong. Namun, hal yang masih menjadi dilema masyarakat yaitu perihal singkong import dari negara lain seperti Thailand.
Seorang Dahrun, seharusnya menjadi aset daerah. Kenapa tidak. Keberadaan Dahrun Pasaribu dengan pola dan strateginya, awak media yakin. Hal ini bisa menjadikan Kec. Bathin Solapan menjadi salahsatu Kecamatan yang diperhitungkan.
Dahrun kepada awak media mengatakan, “Pemanfaatan singkong ini sangat beragam, yaitu menjadi makanan pokok juga bisa digunakan untuk pangan (Tepung Tapioka), pakan ternak, biothanol, Tepung Modifikasi (Mocraf) untuk industri Mie, termasuk Industri Bubur Kertas”.
Perlu dijelaskan, Desa Petani Kec. Bathin Solapan Kab. Bengkalis yang berjarak sekitar 10 Km dari Kota Duri, merupakan daerah yang potensial untuk menjadi daerah pemasok Ubi Kayu. Dengan bernaung dalam 3 Koperasi yang mewadahi sekitar 1,200 Petani ubi, dengan luas lahan garapan 2,100 Ha, dapat memasok ubi kayu sekitar 350 Ton Per hari.
Antusias masyarakat Desa Petani dalam membudidayakan Ubi, didukung oleh keberadaan Pabrik Tepung Tapioka yang satu-satunya berdiri di Provinsi Riau, dengan kemampuan serab bahan baku ubi sebesar 300 Ton Perhari. CV. Nadi Surya Perkasa (NSP) yang merupakan Perusahaan Pembina masyarakat petani ubi di desa Petani Kec. Bathin Solapan dan sekaligus menjembatani antara petani dengan pabrik tepung tapioka di Riau, melihat bahwa produksi petani ubi sebesar 350 Ton per hari, tidak dapat diserap oleh Pabrik Tepung Tapioka yang ada, 1 hari hanya terserap sekitar 8-10 Ton. Dengan demikian, masih banyak tersisa produksi Ubi dari petani setiap harinya. Kondisi ini tentunya menimbulkan permasalahanyang sangat krusial. Disatu sisi kebutuhan ekonomi petani semangkin meningkat, disisi lain produksi petani tidak dapat terserap.
"Berkenaan dengan permasalahan tersebut, CV.NSP menggagas untuk memecahkan permasalahan yang terjadi dengan mengajak PEMODAL untuk membuat PABRIK PENGOLAHAN UBI MENJADI TEPUNG TAPIOKA". Ungkap Dahrun Pasaribu dengan optimis. [Red]
Bagian 2 Bersambung ....>>