Warga Galuhtimur Brebes Pangkas Tebing Dan Pasang Patok Bambu Buat Akses Darurat
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Warga Galuhtimur Brebes Pangkas Tebing Dan Pasang Patok Bambu Buat Akses Darurat

Sabtu, 01 Februari 2020,
NUSANTARAEXPRESS, BREBES – Puluhan masyarakat Desa Galuh Timur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bersama Babinsa setempat dari Koramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes, membuat jalan darurat pasca putusnya akses utama antar pedukuhan akibat longsor (29/1).

Tampak Kades, Sobandi, A.Ma dan Sertu Ali Mahfur, berada di tengah-tengah masyarakat RW. 05, Galuhtimur, guna memberikan motivasi. Jumat pagi (31/1/2020).

Dibenarkan Danramil melalui Babinsa, bahwa upaya membuat jalan darurat dilakukan agar aktivitas warga desa binaannya yaitu 200 KK di Dukuh Kalipucung tidak terisolasi ke Galuh Timur, karena tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Sementara anak sekolah harus rela berjalan kaki sementara.

“Pembuatan jalan darurat agar kendaraan khususnya roda dua dapat melintas. Jalan ini sangat mendesak harus diperbaiki karena juga merupakan akses utama menuju situs purbakala Candi Gagang Golok dan lokasi pembangunan Museum Purbakala Situs Buton (Bumiayu-Tonjong) yang direncanakan dalam waktu dekat,” jelas Sertu Ali Mahfur.

Dijelaskannya lanjut, adapun kerja bakti yang dilakukan adalah pembuatan tanggul darurat dengan memasang bambu patok (pelancu) serta memangkas tebing di sisi jalan selebar setengah meter agar kendaraan roda dua dapat melintas.

Sementara dari penuturan Kades Sobandi, bahwa pihaknya telah melaporkan kepada pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut termasuk pembuatan talud permanen.

Diketahui sebelumnya, longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, tepatnya di jalan wilayah RT. 01 RW. 05, Galuhtimur, akibat hujan deras selama 1 jam. Tidak ada korban jiwa atas bencana alam ini karena kondisi jalan sedang sepi.

Tebing yang longsor sepanjang 15 meter, membentuk cekungan dan memutus badan jalan sepanjang 2 meter dari 3 meter. Sedangkan untuk ketinggian tebing sendiri mencapai 6 meter.

Longsor ini juga merusak pepohonan tumbang terbawa material longsor dan areal persawahan warga yang berada di bawahnya, termasuk gubuk tempat istirahat petani di persawahan.

“Di bawah badan jalan terdapat mata air sehingga diduga ikut memicu longsor. Ini perlu penanganan lebih,” ucap Sobandi.

Ia mewakili warganya berharap agar kondisi tersebut cepat ditangani karena melumpuhkan perekonomian ratusan warganya. (Aan)

TerPopuler