NUSANTARAEXPRESS, BREBES – Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP, didampingi Forkopimda Kabupaten Brebes mengunjungi lokasi terdampak banjir akibat jebolnya 4 titik tanggul Sungai Babakan di Desa/Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Selasa (14/1/2020).
Diketahui, kunjungan kerja Gubernur ini untuk melihat dari dekat sejauh mana penanganan kerusakan tanggul yang jadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah Jawa Tengah, termasuk kinerja Poskonya.
Di Ketanggungan Brebes, Posko penanganan banjir Sungai Babakan dipusatkan di Makoramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes. Di tempat ini juga didirikan Dapur Umum (DU) BPBD serta tempat mangkalnya mobil ambulan untuk pelayanan medis.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan pekerjaan peninggian tanggul dan normalisasi Sungai Babakan sepanjang kurang lebih 14 kilometer yang akan dikerjakan dalam waktu 10 hari. Ini disampaikannya saat kunjungannya beberapa hari yang lalu di tempat yang sama (12/1).
Langkah ini ditempuh karena banjir telah merendam setidaknya 5 desa pada Rabu (8/1) lalu. Sedangkan 2 hari sebelumnya (6/1), banjir juga terjadi akibat limpasan air Sungai Babakan, akibat debit air yang melimpah dari hulu sungai.
Setelah dari Posko, Ganjar selanjutnya meninjau ke Desa Cikeusal Lor, dimana sepanjang kurang lebih 700 meter belum memiliki tanggul sehingga di titik ini juga menjadi pemicu meluapnya air ke pemukiman warga.
“Selain faktor tanggul, sedimen di Sungai Babakan inilah yang mengakibatkan banjir kemarin. Setelah pekerjaan tanggul dan pengerukan Sungai Babakan, maka akan dilanjutkan penanaman pohon,” jelasnya.
Ganjar juga menekankan kepada seluruh elemen yang hadir, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak mengambil tanah di tanggul untuk pembuatan batu bata sehingga nantinya akan merusak tanggul dan banjir kembali. Pun dengan membuat pintu air dan sodetan/gorong-gorong pembuangan air.
Termasuk pengawasan terhadap pohon yang nantinya ditanam, jangan sampai ada warga yang mencabut dan menebangnya. Pasalnya, fungsinya adalah untuk menguatkan tanggul.
Ia juga menginstruksikan Forkopimda agar segera membentuk Tim Jaga Kali untuk pengawasan ini, termasuk dengan melibatkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk-Cisanggarung, Muspika dan Pemdes setempat untuk melakukan patroli apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.
“Saya mohon tanggul yang sedang diperbaiki agar dijaga dengan baik. Semua ikut merawat dan mengawasi,” imbuhnya.
Ganjar juga berpesan kepada jajaran Forkopimda (Bupati, Dandim dan Kapolres), agar bersinergi dalam penanggulangan bencana.
“Kekurangan apa saja disini silahkan disampaikan disini mumpung ada Bupati dan Dandim,” tandasnya.
Tak lupa ia mengapresiasi respon cepat Kementerian PUPR yang terjun langsung ke lokasi, BBWS, Bupati, Dandim dan Kapolres, di hadapan media. Tampak orang nomor satu di Jateng ini mendapatkan paparan singkat dari pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dr. Ir. Happy Mulya, SE, serta Forkopimda dan dinas terkait.
Diketahui sebelumnya (13/1), Ganjar juga mengecek langsung pembuatan tanggul semi permanen di Sungai Tuntang di dua titik, Desa Trimulyo Guntur, Kabupaten Demak dan juga di Kabupaten Pati. (Aan)
Diketahui, kunjungan kerja Gubernur ini untuk melihat dari dekat sejauh mana penanganan kerusakan tanggul yang jadi penyebab utama banjir di beberapa wilayah Jawa Tengah, termasuk kinerja Poskonya.
Di Ketanggungan Brebes, Posko penanganan banjir Sungai Babakan dipusatkan di Makoramil 15 Ketanggungan Kodim 0713 Brebes. Di tempat ini juga didirikan Dapur Umum (DU) BPBD serta tempat mangkalnya mobil ambulan untuk pelayanan medis.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menargetkan pekerjaan peninggian tanggul dan normalisasi Sungai Babakan sepanjang kurang lebih 14 kilometer yang akan dikerjakan dalam waktu 10 hari. Ini disampaikannya saat kunjungannya beberapa hari yang lalu di tempat yang sama (12/1).
Langkah ini ditempuh karena banjir telah merendam setidaknya 5 desa pada Rabu (8/1) lalu. Sedangkan 2 hari sebelumnya (6/1), banjir juga terjadi akibat limpasan air Sungai Babakan, akibat debit air yang melimpah dari hulu sungai.
Setelah dari Posko, Ganjar selanjutnya meninjau ke Desa Cikeusal Lor, dimana sepanjang kurang lebih 700 meter belum memiliki tanggul sehingga di titik ini juga menjadi pemicu meluapnya air ke pemukiman warga.
“Selain faktor tanggul, sedimen di Sungai Babakan inilah yang mengakibatkan banjir kemarin. Setelah pekerjaan tanggul dan pengerukan Sungai Babakan, maka akan dilanjutkan penanaman pohon,” jelasnya.
Ganjar juga menekankan kepada seluruh elemen yang hadir, agar memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak mengambil tanah di tanggul untuk pembuatan batu bata sehingga nantinya akan merusak tanggul dan banjir kembali. Pun dengan membuat pintu air dan sodetan/gorong-gorong pembuangan air.
Termasuk pengawasan terhadap pohon yang nantinya ditanam, jangan sampai ada warga yang mencabut dan menebangnya. Pasalnya, fungsinya adalah untuk menguatkan tanggul.
Ia juga menginstruksikan Forkopimda agar segera membentuk Tim Jaga Kali untuk pengawasan ini, termasuk dengan melibatkan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Cimanuk-Cisanggarung, Muspika dan Pemdes setempat untuk melakukan patroli apakah ada kemungkinan kerusakan tanggul atau tidak.
“Saya mohon tanggul yang sedang diperbaiki agar dijaga dengan baik. Semua ikut merawat dan mengawasi,” imbuhnya.
Ganjar juga berpesan kepada jajaran Forkopimda (Bupati, Dandim dan Kapolres), agar bersinergi dalam penanggulangan bencana.
“Kekurangan apa saja disini silahkan disampaikan disini mumpung ada Bupati dan Dandim,” tandasnya.
Tak lupa ia mengapresiasi respon cepat Kementerian PUPR yang terjun langsung ke lokasi, BBWS, Bupati, Dandim dan Kapolres, di hadapan media. Tampak orang nomor satu di Jateng ini mendapatkan paparan singkat dari pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dr. Ir. Happy Mulya, SE, serta Forkopimda dan dinas terkait.
Diketahui sebelumnya (13/1), Ganjar juga mengecek langsung pembuatan tanggul semi permanen di Sungai Tuntang di dua titik, Desa Trimulyo Guntur, Kabupaten Demak dan juga di Kabupaten Pati. (Aan)