JAMBIEXPRESS, MUARA SABAK - 3 Hari menjelang Idul Fitri 1440 H/ 2019 M, Pemkab Tanjung Timur - Jambi, akan mempersiapkan daging beku, persiapan ini untuk mengantisifasi kelangkaan daging dipasaran, karena diperkirakan jelang Idul Fitri atau pada min 1 Idul Fitri permintaan daging akan semakin tinggi pada tingkat konsumen, sebut Kadisperindag Tanjabtim, Hero Suratman, Selasa (21/05/19).
Persiapan daging beku selain bertujuan mengantisifasi kelangkaan, namun juga untuk menekan harga daging ditingkat pedagang, harga daging beku tentu lebih murah dari harga daging segar.
Disebutkan, harga daging segar dikisaran 120 - 140 Rb / Kg, sementara daging beku hanya sekitar 85 - 90 Rb / Kg, untuk jumlah daging beku yang didatangkan dan titik operasi pasar, belum bisa kita tentukan, pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan Disbunak ( Dinas Perkebunan dan Peternakan ), kata Hero.
Koordinasi yang dimaksud adalah untuk mengkondisikan / menyesuaikan dengan jumlah stok ternak sapi milik petani kita, artinya kesiapan daging beku dengan daging segar perlu keseimbangan, jika daging beku terlalu banyak, kita kwatir stok petani ternak tidak akan terjual, jadi kita lihat nanti bagaimana situasi permintaan pasar, harapan kita, bagaimana menstabilkan, ketersedian daging dan harga, di Tanjabtim, pungkasnya.
Ditempat terpisah, Kadisbunak Tanjabtim, Rajito melalui Kabid Ternak, Rika Hartati, membenarkan terkait jumlah pasokan daging beku nantinya, masih akan kita koordinasikan, untuk diketahui daging beku yang akan didatangkan adalah daging kerbau dan Sapi, ungkap Kabid. [Jdk/Red]
Persiapan daging beku selain bertujuan mengantisifasi kelangkaan, namun juga untuk menekan harga daging ditingkat pedagang, harga daging beku tentu lebih murah dari harga daging segar.
Disebutkan, harga daging segar dikisaran 120 - 140 Rb / Kg, sementara daging beku hanya sekitar 85 - 90 Rb / Kg, untuk jumlah daging beku yang didatangkan dan titik operasi pasar, belum bisa kita tentukan, pihaknya akan berkoordinasi dulu dengan Disbunak ( Dinas Perkebunan dan Peternakan ), kata Hero.
Koordinasi yang dimaksud adalah untuk mengkondisikan / menyesuaikan dengan jumlah stok ternak sapi milik petani kita, artinya kesiapan daging beku dengan daging segar perlu keseimbangan, jika daging beku terlalu banyak, kita kwatir stok petani ternak tidak akan terjual, jadi kita lihat nanti bagaimana situasi permintaan pasar, harapan kita, bagaimana menstabilkan, ketersedian daging dan harga, di Tanjabtim, pungkasnya.
Ditempat terpisah, Kadisbunak Tanjabtim, Rajito melalui Kabid Ternak, Rika Hartati, membenarkan terkait jumlah pasokan daging beku nantinya, masih akan kita koordinasikan, untuk diketahui daging beku yang akan didatangkan adalah daging kerbau dan Sapi, ungkap Kabid. [Jdk/Red]