NUSANTARAEXPRESS, LABUHANBATU - Setelah menerima laporan dari mahasiswa, Unit Polres Labuhanbatu yang dipimpin langsung KaPolres Labuhanbatu AKBP Frido Situmorang menggerebek lokasi dugem One Heart yang terletak di jalan Adam Malik Rantauprapat, Minggu (19/5/2019) sekira pukul 04.00 Wib dini hari.
Gedung dua lantai yang kerap dijadikan hiburan malam tersebut didobrak karena keberadaannya yang tetap beroperasi meski di bulan Ramadhan, dan dinilai tidak menghormati umat muslim beribadah.
AKBP Frido Situmorang saat tiba di lokasi langsung mendobrak pintu masuk, namun penjaga gedung tidak kunjung membuka pintu dimaksud, Frido yang tidak mendapati pintu masuk sempat memanjat dari gedung sebelah yang berdekatan dengan lokasi dugem, selang 30 menit pintu baru dibuka dan unit langsung menyergap penghuni hiburan malam.
Dari operasi di TKP (One Heart) tersebut berhasil diamankan 47 orang pecinta dunia malam yang terdiri dari 17 orang wanita dan 30 orang lelaki bersama 6 unit mobil dan 10 unit sepeda motor. Dari ke 47 orang yang terjaring operasi tersebut menurut informasi diduga satu orang personil polisi dan 7 orang pegawai lapas. Di lokasi polisi juga berhasil mengamankan satu orang yang mengantongi pil jenis ekstasi kina, kesemuanya diamankan di Mako Polres Labuhanbatu.
Frido kepada mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Labuhanbatu saat di temui di MaPolres Labuhanbatu Minggu (19/5/2019) sekira pukul 5 dinihari seusai penangkapan mengatakan pihaknya akan memproses lebih lanjut ke 47 orang tersebut hingga akan di lakukanya tes urin, apabila terbukti positif menggunakan narkoba frido akan memanggil pihak keluarga, apabila diperlukan ke 47 orang tersebut akan direhab.
Menyikapi masih maraknya dunia hiburan malam di Labuhanbatu yang tetap beroperasi di bulan ramadhan, Ketua DPD LSM Cipor Labuhanbatu M. Azhar Harahap, S.T sangat menyayangkan dituasi yang kurang seteril ini. Menurut Azhar Pemkab Labuhanbatu dalam hal ini Satpol PP tidak efektif, karena tidak bisa memberikan rasa nyaman bagi umat muslim dalam beribadah.
Lebih lanjut Azhar berharap kiranya pihak kepolisian dan Pemkab Labuhanbatu harus bersinergi menertibkan lokalisasi dunia hiburan malam saat Ramadan guna menghormati mereka yang beribadah.
Di sisi lain Sekjen Pol PP Labuhanbatu Yunus saat dikonfirmasi awak media melalui via seluler mengaku tidak mengetahui kabar pengerebekan tempat dugem yang berada di wilayah kerja yang seharusnya menjadi tanggungjawab nya tersebut. Menurut Yunus selama Ramadhan pihaknya juga melakukan sweeping, namun tidak membuahkan hasil. Ketika ditanya mengapa tidak turut serta dalam operasi Yunus menjawab dengan enteng "Namanya Manusia". [Rahmad]
Gedung dua lantai yang kerap dijadikan hiburan malam tersebut didobrak karena keberadaannya yang tetap beroperasi meski di bulan Ramadhan, dan dinilai tidak menghormati umat muslim beribadah.
AKBP Frido Situmorang saat tiba di lokasi langsung mendobrak pintu masuk, namun penjaga gedung tidak kunjung membuka pintu dimaksud, Frido yang tidak mendapati pintu masuk sempat memanjat dari gedung sebelah yang berdekatan dengan lokasi dugem, selang 30 menit pintu baru dibuka dan unit langsung menyergap penghuni hiburan malam.
Dari operasi di TKP (One Heart) tersebut berhasil diamankan 47 orang pecinta dunia malam yang terdiri dari 17 orang wanita dan 30 orang lelaki bersama 6 unit mobil dan 10 unit sepeda motor. Dari ke 47 orang yang terjaring operasi tersebut menurut informasi diduga satu orang personil polisi dan 7 orang pegawai lapas. Di lokasi polisi juga berhasil mengamankan satu orang yang mengantongi pil jenis ekstasi kina, kesemuanya diamankan di Mako Polres Labuhanbatu.
Frido kepada mahasiswa di salah satu perguruan tinggi Labuhanbatu saat di temui di MaPolres Labuhanbatu Minggu (19/5/2019) sekira pukul 5 dinihari seusai penangkapan mengatakan pihaknya akan memproses lebih lanjut ke 47 orang tersebut hingga akan di lakukanya tes urin, apabila terbukti positif menggunakan narkoba frido akan memanggil pihak keluarga, apabila diperlukan ke 47 orang tersebut akan direhab.
Menyikapi masih maraknya dunia hiburan malam di Labuhanbatu yang tetap beroperasi di bulan ramadhan, Ketua DPD LSM Cipor Labuhanbatu M. Azhar Harahap, S.T sangat menyayangkan dituasi yang kurang seteril ini. Menurut Azhar Pemkab Labuhanbatu dalam hal ini Satpol PP tidak efektif, karena tidak bisa memberikan rasa nyaman bagi umat muslim dalam beribadah.
Lebih lanjut Azhar berharap kiranya pihak kepolisian dan Pemkab Labuhanbatu harus bersinergi menertibkan lokalisasi dunia hiburan malam saat Ramadan guna menghormati mereka yang beribadah.
Di sisi lain Sekjen Pol PP Labuhanbatu Yunus saat dikonfirmasi awak media melalui via seluler mengaku tidak mengetahui kabar pengerebekan tempat dugem yang berada di wilayah kerja yang seharusnya menjadi tanggungjawab nya tersebut. Menurut Yunus selama Ramadhan pihaknya juga melakukan sweeping, namun tidak membuahkan hasil. Ketika ditanya mengapa tidak turut serta dalam operasi Yunus menjawab dengan enteng "Namanya Manusia". [Rahmad]