NUSANTARAEXPRESS, PAPUA - Kampung Mosso merupakan salah satu Kampung yang berada di wilayah perbatasan, dibentuk sejak tahun 2006 fasilitas sarana pendidikan di Kampung ini hanya terdapat Sekolah Dasar (SD). Sehingga bagi anak-anak Kampung Mosso yang ingin melanjutkan jenjang sekolah SMP dan SMA harus bersekolah diluar Kampung Mosso.
Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) mengatakan bahwa untuk mengatasi kendala tersebut, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH rutin melakukan kegiatan antar jemput bagi siswa-siswi yang bersekolah di luar Kampung Mosso, “Kami merasa prihatin dengan kondisi anak-anak disini, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh sekitar 20-25 Km setiap harinya menuju ke sekolah karena disini juga sangat terbatas untuk sarana tranportasi,” Tambahnya.
Dilanjutkan oleh Dansatgas sebelum adanya Personel yang melakukan antar jemput, Anak-anak disini menumpang kendaraan untuk dapat ke sekolah namun apabila tidak ada kendaraan maka anak-anak ini tidak masuk sekolah. “Pendidikan merupakan kewajiban yang harus didapatkan bagi semua anak-anak untuk meraih masa depan dan cita-cita mereka, sehingga selain tugas pokok kami dalam menjaga perbatasan juga mensejahterakan Masyarakat terutama anak-anak di perbatasan,” Imbuhnya.
Setiap pada saat hari-hari sekolah, Personel Pos Mosso yang dipimpin oleh Danpos Lettu Arm Ilham melakukan kegiatan antar jemput dengan menggunakan truck milik Satgas, “Sekitar 5-10 orang anak-anak disini ada yang SMP ada juga SMA bersekolah di luar Kampung Mosso, dengan adanya Personel Satgas yang mengantar dan menjemput mereka anak-anak ini tidak perlu bingung lagi untuk pergi ke sekolah,” Pungkasnya. [Khiastra]
Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) mengatakan bahwa untuk mengatasi kendala tersebut, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH rutin melakukan kegiatan antar jemput bagi siswa-siswi yang bersekolah di luar Kampung Mosso, “Kami merasa prihatin dengan kondisi anak-anak disini, mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh sekitar 20-25 Km setiap harinya menuju ke sekolah karena disini juga sangat terbatas untuk sarana tranportasi,” Tambahnya.
Dilanjutkan oleh Dansatgas sebelum adanya Personel yang melakukan antar jemput, Anak-anak disini menumpang kendaraan untuk dapat ke sekolah namun apabila tidak ada kendaraan maka anak-anak ini tidak masuk sekolah. “Pendidikan merupakan kewajiban yang harus didapatkan bagi semua anak-anak untuk meraih masa depan dan cita-cita mereka, sehingga selain tugas pokok kami dalam menjaga perbatasan juga mensejahterakan Masyarakat terutama anak-anak di perbatasan,” Imbuhnya.
Setiap pada saat hari-hari sekolah, Personel Pos Mosso yang dipimpin oleh Danpos Lettu Arm Ilham melakukan kegiatan antar jemput dengan menggunakan truck milik Satgas, “Sekitar 5-10 orang anak-anak disini ada yang SMP ada juga SMA bersekolah di luar Kampung Mosso, dengan adanya Personel Satgas yang mengantar dan menjemput mereka anak-anak ini tidak perlu bingung lagi untuk pergi ke sekolah,” Pungkasnya. [Khiastra]