NUSANTARAEXPRESS, KOTA BLITAR — Nuansa jaman dulu begitu semarak terasa pada peringatan Hari Jadi ke – 112 Kota Blitar. Setelah upacara berpakaian jaman dulu, pawai budaya jaman dulu, mulai Rabu (4/4) sampai Minggu (8/4) di Aloon-Aloon Kota Blitar digelar bazaar djadoel (jaman dulu) edisi kedelapan. Pengunjung benar-benar diajak bernostalgia dan beromantisme sejarah dengan berbagai sajian jaman dulu.
Dalam Bazar Blitar Djadoel ini disuguhkan makanan olahan tradisional, kesenian tradisional jaman dulu, benda – benda djaman dulu, handycraft zaman dulu, foto – foto jaman dulu, dan pentas musik djaman dulu. Ditampilkan pula lomba selfi contest, lomba menyanyi djadoel, pesta kembang api, dan ditampilkan pitutur-pitutur luhur. Sebagai program pro rakyat, pengunjung bazaar djadoel dapat masuk ke lokasi djadoel secara gratis tanpa dipungut biaya.
Meningkat dari tahun lalu, peserta bazaar djadoel tahun ini adalah 150 stand. Bazaar djadoel ini diikuti oleh semua organisasi perangkat daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Blitar, sekolah, BUMD, ormas, organisasi perempuan, perbankan, pengrajin, seniman, stand TNI/Polri dan pengusaha. Event regional ini dimeriahkan 16 peserta dari kabupaten / kota se – Jawa Timur dan stand UMKM. Setiap malam juga dimeriahkan dengan panggung hiburan yang menampilkan musik – musik jaman dulu.
Wali Kota Blitar, Samanhudi Anwar, mengatakan banyak nilai positif yang kita ambil dari pelaksanaan acara Blitar Djadoel ini. Termasuk upaya membangkitkan semangat kecintaan pada budaya asli dalam negeri sekaligus kearifan lokal. “Pakaian Jadul ini dipilih agar kita sebagai manusia Indonesia bangga dengan budaya bangsa kita sendiri. Warga Kota Blitar harus bangga dengan budayanya. Hal ini sejalan dengan pesan Bung Karno dalam tri sakti yang salah satunya kita harus berkepribadian dalam kebudayaan. Bung Karno juga berpesan agar kita jangan sekali-kali melupakan sejarah”, kata Samanhudi.
Bazaar Blitar Djadoel juga merupakan wujud dari ekonomi kreatif seperti yang selama ini digaungkan oleh Pemerintah Kota Blitar. Dengan tidak meninggalkan konsep ekonomi kerakyatan, mulai tahun ini pola pembangunan ekonomi Kota Blitar kita arahkan pada pengembangan ekonomi kreatif. Ekonomi yang berbasis pada sumber daya dan kreativitas manusia. melalui momentum hari jadi ini digelorakan semangat ekonomi kreatif, semangat berpikir kreatif, dan semangat bertindak kreatif dalam arti yang positif dan mengarah pada peningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui Bazaar djadoel ini, lanjut Wali Kota, dirinya berharap dapat membangkitkan kembali semangat cinta budaya asli indonesia, mempertahankan nilai positif tradisi dan budaya bangsa, sekaligus memperkuat karakter dan jati diri warga Kota Blitar. Di tengah serbuan budaya asing, kita ingin tampilkan kembali nilai-nilai kearifan lokal dan budaya kita yang adiluhung
”Bazaar djadoel adalah wujud nyata dari semangat ekonomi kreatif. saya yakin efek ekonomi dari bazaar djadoel ini akan sangat besar. Selain itu, kegiatan ini dapat memperkuat ikatan persatuan kita sebagai “Wong Blitar yang punya semboyan rukun agawe santoso””, pungkas Wali Kota.
Selain kegiatan bazaar djadoel ini juga diselenggarakan kegiatan lain dalam rangka memeriahkan hari jadi ke – 112 Kota Blitar. Tanggal 15 April dilaksanakan kegiatan Jalan Sehat dan Pegajian Akbar Hari Jadi. Tanggal 22 April digelar Blitar Spectacular Fun Bike. Tidak hanya itu, tanggal 28 April diselenggarakan malam Resepsi dan Pentas Wayang Kulit di Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Sebagai penutup tanggal 29 April digelar Temu Onthelis Nusantara yang diikuti ribuan onthelis sepeda djadoel dari berbagai daerah di Indonesia.[HUM/ICH]