NUSANTARAEXPRESS, BANYUMAS - Ribuan warga masyarakat sekitar Makorem 071/Wk ikuti Sholat Idul Adha 1438 H bersama prajurit Wijayakusuma dan keluarga besar Korem 071/Wk, Jumat (1/9) di Lapangan Upacara Makorem 071/Wk Jl.Gatot Subroto No.1 Sokaraja Banyumas.
Turut hadir dalam Sholat Idul Adha, Danrem 071/Wk Kolonel Inf Suhardi beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 Daerah IV/Dip Ny.Evi Julianti Suhardi dan keluarga, Kasrem 071/Wk Letkol Inf Ariful Mutaqin beserta Wakil Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 Daerah IV/Dip dan keluarga, para Kasirem 071/Wk beserta keluarga, para Dan/Ka Balak Aju Kodam IV/Dip jajaran Korem 071/Wk beserta keluarga, para prajurit dan ASN beserta keluarga dan warga masyarakat sekitar Makorem 071/Wk.
Sholat Idul Adha bertindak selaku Imam dan Khotib Kyai Maksum dari Pondok Pesantren Al Makmur Sokaraja Banyumas.
Khotib dalam khotbahnya menyampaikan sifat yang dimiliki seseorang merupakan hal kecil bagi Allah SWT, kekayaan yang dimiliki, kesombongan diri, memamerkan kelebihan seseorang atau kelebihannya maupun prestasinya merupakan hal yang tidak perlu dilakukan, karena semua itu kecil dimata Allah SWT.
"Yang Maha Besar adalah Allah SWT pencipta alam semesta, karenanya yang lebih berhak sombong adalah Allah SWT. Allah SWT lah yang patut dipuji, karena apa-apa yang dimiliki seseorang baik pangkat, jabatan, harta dan sebagainya merupakan pemberian dari Allah SWT", terangnya.
"Hanya Allah SWT lah yang memiliki kelebihan dan yang berhak memiliki sifat sombong. Oleh karena itu, marilah kita singkirkan jauh-jauh sifat sombong dengan jalan berlaku sopan dalam pergaulan, berbuat baik dengan sesama, membantu dan tolong menolong yang sedang berkesulitan, tegur sapa sesama umat dan dengan umat lainnya dan sebagainya. Selain itu, bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT kepada kita", lanjutnya.
Pada kesempatan lainnya dalam khotbahnya, Kyai Maksum menyampaikan haji merupakan suatu bukti ajaran persatuan umat Islam yang harus dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh Sholat berjamaah.
"Sebagai manusia, dalam syariat kurban terkandung makna pendekatan diri kepada Allah SWT, pengokohan ikatan sosial yang dilandasi kasih sayang, pengorbanan untuk kebahagiaan orang lain, ketulus ikhlasan dan amalan baik lainnya yang mencerminkan ketakwaan", jelasnya.
Diantara nilai sosial yang harus menghiasi setiap muslim pada hari raya adalah menghilangkan berbagai bentuk kedengkian dan iri hati dalam diri, melupakan macam-macam permusuhan dan pertentangan serta meningkatkan kepedulian kepada saudara-saudara kita yang kekurangan.
"Mari kita bersama-sama mengorbankan hawa nafsu, membuang sikap individualistis demi ukhuwah insaniyah", ajaknya.
"Dengan berkurban kita teladani Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS serta bersama-sama menebarkan rasa kasih sayang", ujarnya.
Sementara itu, Danrem 071/Wk menyampaikan, berkorban atau memotong hewan kurban, bukan bermaksud sebagai penebus dosa. Akan tetapi merupakan ujian keimanan dan ketakwaan Allah SWT, kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra kesayangannya yakni Ismail.
"Peristiwa tersebut, membawa pesan moral kepada umat Islam dan kita semua bahwa jika benar-benar mencintai Allah SWT, beriman dan bertakwa, maka hendaknya jalankan semua perintah dan jauhi segala larangannya", terang Danrem 071/Wk.
Usai dilaksanakan Sholat Idul Adha 1438 H, Danrem 071/Wk menyerahkan secara simbolis hewan kurban berupa 2 ekor sapi dan 6 ekor kambing.
Selanjutnya akan disalurkan ke Panti Asuhan dan Takmir Masjid serta warga masyarakat yang membutuhkan. [Rls-*red]