Sang Saka Merah Putih Berkibar Di Puncak Gunung Jimat
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Sang Saka Merah Putih Berkibar Di Puncak Gunung Jimat

Jumat, 25 Agustus 2017,


NUSANTARAEXPRESS, PEMALANG - Sang Saka Merah Putih kokoh berkibar di puncak Gunung Jimat setinggi 1.400 meter diatas permukaan laut di Desa Mendelem Kec.Belik Kab.Pemalang, Rabu (23/8).

Pengibaran bendera Merah Putih sepanjang 72 meter dan lebar 45 meter dengan berat 500 kilogram ini dalam rangka HUT Ke-72 Republik Indonesia, berhasil dikibarkan penuh oleh para generasi muda Pemalang yang tergabung Organisasi Pecinta Alam (OPA) Shabawana Pemalang.



Pengibaran bendera Mersh Putih disaksikan secara langsung Bupati Pemalang H.Junaidi yang bertindak selaku Irup pengibaran bendera Merah Putih, KH.Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, Brigjen TNI M.Haryanto Staf Ahli Panglima TNI, Forkopimda dan segenap komponen dan elemen masyarakat Pemalang.

Pengibaran bendera Merah Putih di puncak Gunung Jimat Desa Mendelem Kec.Belik Kab.Pemalang ini telah dilakukan dua kali yakni di tahun 2016 yang lalu pada HUT Ke-71 Republik Indonesia berukuran panjang 30 m dan lebar 20 meter, dan di HUT Ke-72 Republik Indonesia tahun 2017 berukuran panjang 72 meter, lebar 45 meter dan berat 500 kilogram sesuai peringatan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 dan tahun kemerdekaan 1945.



Pengibaran bendera Merah Putih berlangsung heroik, karena para pendaki yang tergabung dalam organisasi pecinta alam Shabawana Pemalang semenjak pagi telah bertengger untuk mengibarkan bendera hingga usainya pengibaran bendera. Mereka harus bergelantungan di puncak gunung Jimat diatas ketinggian 1.400 meter diatas permukaan laut dengan terpaan panas matahari dan kencangnya hembusan angin. Kepiawaian mereka sangat gesit dan terampil sehingga mampu menyelesaikan misi mengibarkan bendera Merah Putih dengan baik.

Tim pengibar bendera Merah Putih Organisasi Pecinta Alam Shabawana Pemalang beranggotakan 20 orang, mereka kibarkan bendera secara berjajar dan bersaf mengelilingi panjang lebarnya bendera Merah Putih.

Pengibaran bendera Merah Putih diawali penghormatan oleh peserta upacara yang berada di kaki Gunung Jimat, sebagai Irup Bupati Pemalang H.Junaidi, dan diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Karena saking besarnya bendera Merah Putih dan lokasi puncak gunung yang tidak rata, pengibaran bendera Merah Putih berlangsung kurang lebih dua jam sehingga iringan lagu-lagu kebangsaan Indonesia yang lain turut serta mengiringi pengibaran Sang Saka Merah Putih hingga terbentang penuh.



Bupati Pemalang H.Junaidi pada kesempatan tersebut usai dilaksanakannya pengibaran bendera Merah Putih menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada tim dari Organisasi Pecinta Alam (OPA) Shabawana Pemalang khususnya yang telah berhasil mengibarkan bendera Merah Putih dengan selamat dan tanpa suatu halangan apapun. Begitu pula dengan segenap komponen dan elemen masyarakat Pemalang yang telah berpartisipasi menyukseskan kegiatan.

"Apresiasi yang tinggi kepada segenap tim pengibar bendera Merah Putih dan segenap komponen dan elemen masyarakat yang telah menyukseskan kegiatan ini. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri bago kita, karena masyarakat dan segenap komponen dan elemen yang ada, jiwa nasionalisme dan patriotisme nya masih tetap dikandung badan sebagai warga bangsa Indonesia", ungkapnya.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pemalang dan atas nama pribadi, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan pengibaran bendera Merah Putih ini. Lebih dari itu, yang paling penting yakni semangat dan pengorbanan yang telah dilakukan tim dalam rangka memberikan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada seluruh komponen dan elemen masyarakat diwilayah Pemalang untuk mengisi kemerdekaan dengan baik demi membangun bangsa dan negara yang maju, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945", terangnya.

"Kita lakukan ini sebagai penghormatan kita kepada para pendahulu bangsa pahlawan kusuma bangsa yang telah berjuang tanpa pamrih mengorbankan jiwa dan raganya dan bahkan hartanya untuk kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai bersama", lanjutnya.

Kita berharap, sambungnya. Kegiatan ini dapat kita jadikan sebagai moment bersama untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme warga masyarakat, sehingga dengan hal ini kira dapat persembahkan untuk para pejuang kemerdekaan. Apa yang dapat kita perbuat dan kita miliki adalah hasil dari semangat para pendahulu bangsa. Kita juga berharap, moment ini agar masyarakat tidak lupa akan sejarah bangsa. Dengan memberikan penghormatan kepada para pahlawan kusuma bangsa, semoga segenap hadirin yang ada dapat mengambil hikmah, arti dan makna kegiatan ini. Sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita harus dapat berkiprah dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. [Rls-*red]

TerPopuler