Proyek Tambatan Perahu di Parit Bangkung Bengkalis, Diduga Asal Jadi
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Proyek Tambatan Perahu di Parit Bangkung Bengkalis, Diduga Asal Jadi

Sabtu, 12 Agustus 2017,


NUSANTARAEXPRESS, BENGKALIS - Diduga, demi mengejar untung besar, pembangunan Tambatan Perahu, Gang Sepakat, RT 01, RW 03, Parit Bangkung, Kelurahan Damon, Kecamatan Bengkalis dikerjakan asal jadi. Pasalnya, Tambatan terlihat miring, cor beton tipis dan terkelupas.

Fahruddin Sumantri, warga Parit Bangkung megatakan, pembangunan Tambatan tersebut terkesan digeber paksa tanpa memperhatikan kualitas. Sebab, dilihat dari Tambatan yang sedang dikerjakan itu, sangat banyak kecurangan yang dilakukan rekanan. Salah satu contoh fatal terlihat pada cor lantai Tambatan yang tipis dan mulai terkelupas, kemiringan pada posisi Tambatan. Padahal, pembangunannya baru Satu bulan dan kini masih berlangsung.

"Maaf, kita disini bukan mencari kesalahan, tetapi sebaiknya rekanan memperhatikan kualitas jangan mengejar untung semata. Kan kasihan kita masyarakat yang menggunakan Tambatan itu nantinya, "terang Fahruddin.

Proyek Pekerjaan Langsung (PL) yang anggarannya di plot di Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Bengkalis itu dikerjakan oleh pelaksana CV Blewxco dengan anggaran Rp 199.448.000.

"Kita minta disini Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) proyek Tambatan itu melakukan pemantauan dan mengingatkan pelaksana pekerjaan. Karena, dilapangan kita lihat, sangat jarang terlihat pejabat berwenang," ujarnya.

Dari pantauan dilapangan, kondisi proyek memang memprihatinkan dari segi kualitas. Disamping itu, keberadaan Konsultan Pengawas oleh CV Tiara Konsultan ataupun pejabat yang bertanggungjawab sangat jarang terlihat dilokasi. Hanya ada beberapa orang pekerja. Sementara lokasi proyek terlihat memang sulit terpantau karena letaknya yang berdekatan dengan pantai.

"Pengawas proyek ini jarang ke lokasi pak. Hanya sesekali saja. Itupun sebentar. Kita disini kurang tau, apakah pekerjaan ini sesuai RAB atau tidak. Yang jelas kami yang dekat dengan lokasi proyek ini melihat, Tambatan ini sepertinya tidak kokoh dan miring," ungkap salah seorang warga tempatan yang melihat pekerjaan di lokasi.

Sementara kontraktor pelaksana CV  Blewxco, Husni yang diwakili Topan saat dihubungi mengakui kalau bangunan Tambatan memang agak miring. Tetapi Ia beralasan kemiringan itu lantaran dikerjakan secara manual. Dan pihaknya telah mengajukan tambahan dana ke dinas terkait, tetapi ditolak.

"Kita mengajukan penambahan dana agar bisa dikerjakan pakai alat, namun ditolak. Maklumlah, kalau manual ini pasti ada kekurangan. Lagi pula pekerjaan ini kan baru. sebut Topan berkilah.

Terpisah, dinas terkait saat dihubungi baru mengetahui informasi tersebut. Dan akan menindaklajuti dengan membawa langsung pejabat berwenang.

"Kalau informasi itu benar, kita akan cek ke lapangan. Seharusnya pelaksana pekerjaan bekerja sesuai RAB yang telah ditentukan. Pak Kadis akan kita bawa ke lokasi, "pungkasnya. [bp][*Red]

TerPopuler