NUSANTARAEXPRESS, BANTAN - Telah terjadi tindak pidana kekerasan melawan petugas Bea Cukai (BC) Kantor Wilayah (Kanwil) Provinsi Riau, ketika melakukan patroli di wilayah Perairan Sungai Kembung, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Selasa (22/08/17) sekitar pukul 17.00 WIB.
Atas peristiwa kekerasan melawan petugas BC Patroli tersebut, satu korban petugas BC Eko Wigiyanto, selaku Komandan kapal BC 15048, mengalami pemukulan benda keras dibagian kepala?, yang mengakibatkan keluar darah segar dari bagian kepala.
Demikian yang disampaikan Kapolres Bengkalis AKBP Abbas Basuni melalui Paur Humas IPDA Zulkifli, bahwa sebelum terjadi kekerasan tersebut, sejumlah petugas BC, sedang melakukan pemeriksaan terhadap 2 unit kapal motor yang di duga bermuatan kayu arang ilegal ?tujuan ke Malaysia.
"Jadi, pada saat melakukan pemeriksaan dua kapal motor tersebut, tiba-tiba komandan kapal BC 15048?, Eko Wigiyanto dipukul dari belakang, dengan benda keras bagian kepala oleh dua ABK yang mengangkut barang diduga ilegal, mengakibatkan korban mengalami luka berlumuran darah, "terangnya, Kamis (24/08/17).
Dengan peristiwa itu, mengakibatkan senjata api ~ dibawa korban, jenis pistol no AG.Q.001942 berkaliber 32mm dengan jumlah amunisi 12 butir Karet dan 12 butir tajam, terlepas dan terjatuh di kapal yangg di periksa. Sehingga korban melompat kelaut dan diselamatkan oleh rekan korban dengan lifebouy.
Dan setelah melakukan perlawanan dengan kekerasan pada petugas BC, dua ABK bersama 2 kapal motor mengangkut ?kayu arang yang diduga ilegal tersebut, langsung kabur mengarah ke Malaysia.
"Atas kejadian ini, Nakhoda Kapal BC 15048 melaporkan ke Sat Pol Air Polres Bengkalis, pada hari Rabu (23/08/17) sekitar pukul 01.30 WIB, untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, karena pelaku masih dalam lidik, "tambah Paur.
?Sementara itu, Kepala BC Pratama Bengkalis Rudi Siahaan melalui Kasubid Penyidikan dan Penindakan, Enrico menyampaikan, bahwa tim Patroli tersebut memang sudah mengantongi Surat Perintah (SP) dari Kanwili Kanwil BC Provinsi Riau, dan mereka berpatroli meminjam Sped Boat dari BC Bengkalis.
"Setelah korban diselamatkan oleh petuas BC lainnya dengan terjun dalam laut, langsung dibawa ke RSUD Bengkalis dan saat ini sudah merujuk ke Rumah Sakit di Pekanbaru, "ungkapnya jelang siang ini.
Enrico juga sampaikan, pihak Kanwil sufah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Polres Bengkalis, untuk menindak-lanjuti kasus tersebut dan juga sudah melaporkan peristiwa tersebut, ke Kantor Pusat di Jakarta.
"Saat ini, memang masih dilakukan langkah untuk mencari kapal dan pelaku yang melakukan kekerasan tersebut. Karena dua unit kapal yang mengangkut kayu arang diduga ilegal itu tidak ada namanya, "tutup Enrico. [bp][*Red]