[caption id="attachment_3589" align="aligncenter" width="568"]
Kepala Dinas Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Batu Said Ali S.Sos. M.Si, dalam pembukaan pelatihan tim reaksi cepat di aula hotel Permata Land Rantau Prapat (26/7).[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, RANTAU PRAPAT - Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah sebagai perwujudan fungsi pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat, demkian antara lain disampaikan bupati labuhanbatu H. Pangonal Harahap SE. MS.i melalui kepala dinas Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Batu Said Ali S.Sos. M.Si, dalam pembukaan pelatihan tim reaksi cepat di aula hotel Permata Land Rantau Prapat (26/7).
Dalam menghadapi bencana, diharapkan pegawai dan satgas Tim Reaksi Cepat, TRC-PB BPBD Labuhan Batu dapat bersinergis dalam pengelolaan penanggulangan bencana, baik yang disebabkan dari faktor alam atau non alam.
Pangonal menambahkan, “Agar kiranya BPBD Labuhanbatu mengoptimalkan sarana prasarana kebencanaan, agar kiranya BPBD Labuhan Batu dapat mengoptimalkan sarana prasarana kebencanaan yang bersumber dari masyarakat maupun dari sumber yang lain”.
“Hal ini sejalan dengan undang undang no 3 tahun 2014, tentang pemerintahan daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar pasal 11 ayat 3. Hal ini juga akan berdampak pada pelayanan bencana secara signifikan, karena dengan ditetapkannya menjadi urusan wajib yang akan menjadi prioritas pembangunan daerah”, ujar Pangonal.
Dalam pelatihan pembinaan kapasitas tim reaksi cepat yang ikuti 80 peserta tersebut, tampak hadir sebagai mitra yakni dari Kodim 0209/lb, Dishub dan Pol PP Labuhan Batu dan seluruh staf pegawai BPBD Labuhan Batu.
Kabid I Penanggulangan Siaga Bencana Labuhan Batu Elyab Jadz dalam pidato laporannya mengatakan "Adapun tujuan diadakanya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas tim reaksi cepat dan juga menciptakan kader yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana”.
“Pelatihan ini akan diadakan selama 14 hari dimulai dari tanggal 26 juli, yang bersifat teori, antisipasi, dan simulasi, pelatihan ini nantinya akan menambah wawasan dan pengalaman bagi semua kader”, ujar Elyab jadz. [rahmad]
Kepala Dinas Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Batu Said Ali S.Sos. M.Si, dalam pembukaan pelatihan tim reaksi cepat di aula hotel Permata Land Rantau Prapat (26/7).[/caption]NUSANTARAEXPRESS, RANTAU PRAPAT - Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah sebagai perwujudan fungsi pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat, demkian antara lain disampaikan bupati labuhanbatu H. Pangonal Harahap SE. MS.i melalui kepala dinas Badan Penanggulangaan Bencana Daerah (BPBD) Labuhan Batu Said Ali S.Sos. M.Si, dalam pembukaan pelatihan tim reaksi cepat di aula hotel Permata Land Rantau Prapat (26/7).
Dalam menghadapi bencana, diharapkan pegawai dan satgas Tim Reaksi Cepat, TRC-PB BPBD Labuhan Batu dapat bersinergis dalam pengelolaan penanggulangan bencana, baik yang disebabkan dari faktor alam atau non alam.
Pangonal menambahkan, “Agar kiranya BPBD Labuhanbatu mengoptimalkan sarana prasarana kebencanaan, agar kiranya BPBD Labuhan Batu dapat mengoptimalkan sarana prasarana kebencanaan yang bersumber dari masyarakat maupun dari sumber yang lain”.
“Hal ini sejalan dengan undang undang no 3 tahun 2014, tentang pemerintahan daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar pasal 11 ayat 3. Hal ini juga akan berdampak pada pelayanan bencana secara signifikan, karena dengan ditetapkannya menjadi urusan wajib yang akan menjadi prioritas pembangunan daerah”, ujar Pangonal.
Dalam pelatihan pembinaan kapasitas tim reaksi cepat yang ikuti 80 peserta tersebut, tampak hadir sebagai mitra yakni dari Kodim 0209/lb, Dishub dan Pol PP Labuhan Batu dan seluruh staf pegawai BPBD Labuhan Batu.
Kabid I Penanggulangan Siaga Bencana Labuhan Batu Elyab Jadz dalam pidato laporannya mengatakan "Adapun tujuan diadakanya pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas tim reaksi cepat dan juga menciptakan kader yang tanggap, tangkas dan tangguh dalam menghadapi bencana”.
“Pelatihan ini akan diadakan selama 14 hari dimulai dari tanggal 26 juli, yang bersifat teori, antisipasi, dan simulasi, pelatihan ini nantinya akan menambah wawasan dan pengalaman bagi semua kader”, ujar Elyab jadz. [rahmad]