[caption id="attachment_3423" align="aligncenter" width="568"] Bupati Kab. Rokan Hilir H. Suyatno[/caption]
NUSANTARAEXPRESS, BAGANSIAPIAPI -? Bupati Kabupaten Rohil H. Suyatno, menyampaikan, bahwa persoalan perbatasan Rohil-Dumai jangan dipermasalakan lagi, karena antara dirinya dengan Wali Kota Dumai, Zulkifli AS sudah beberapa kali bertemu dan sepakat tidak lagi mempersalahkan tentang perbatasan.
"Saya minta agar persoalan tapal batas antara Dumai dan Rohil yaitu dikawasan Batu Teritip, Sei Sembilan yang masuk dalam wilayah Kota Dumai dan Sinaboi yang masuk dalam wilayah Kabupaten Rohil jangan dipersoalkan," pintanya, Rabu- (19/07/17)?.
Suyatno mengatakan, Sekarang saatnya membangun mengembangkan Riau kedepan.
"Kita ingin mengembangkan Riau kedepannya seperti apa, dan jika Dumai dan Rohil perbatasannya sudah duduk tentunya pembangunan pelabuhan peti kemas peluangnya makin besar untuk di bangun, "ungkapnya.
Untuk itu, Ia berharap jangan lagi di permasalahkan perbatasan, apakah Rohil termakan 10 kilo, atau sebaliknya Dumai termakan 10 kilo jangan dipersoalkan.
"Saya sudah ngomong dengan Walikota dan DPRD Dumai tak usah kita persoalkanlah. Saya punya tanah di Dumai apakah tak boleh, orang Dumai punya tanah di Rohil tak boleh, tidak ada sebuah aturan mengatakan seperti itu. Jadi jangan kita persoalkan lagi, "tegasnya.
Bupati optimis, bila nanti jalan lintas Dumai-Sinaboi (Rohil) sudah tembus, maka Rohil akan berkembang maju mengingat Pelabuhan Peti Kemas akan dibangun oleh pengusaha-pengusaha besar didaerah itu.
"Saya yakin itu maju, karena posisi kita letaknya sangat strategis berbatasan langsung dengan Selat Malaka, ini yang harus kita perjuangkan, "katanya.
Bupati mengaku sudah berkali-kali menyampaikan hal itu kepada Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rahman dan Walikota Dumai, Zulkifli AS agar persoalan tapal batas jangan dipermasalahkan. Bahkan Gubri pun menyatakan Sinaboi-Dumai sudah tidak ada masalah untuk wilayah Rohil, namun saat ini sedang digarap Dumai menuju Rohil.
"Sekarang Pak Gubri sudah membuat program jalan tembus Lubuk Baung ke Rohil, dananya Rp. 18 miliar dan sedang diproses. Maksud kita itu biar digarap Pemprov Riau untuk menembuskan jalan Dumai menuju Rohil. Kalau jalan ini tembus kita orang Bagansiapiapi mau ke Dumai hanya satu jam, apalagi nanti jalan Tol Dumai-Pekanbaru perjalanannya dua jam. Jadi, kita berangkat ke Pekanbaru tiga jam, seperti itu perkembangan Riau kedepannya nanti," jelasnya.
Bupati Rohil itu juga mengharapkan kepada masyarakat bilamana tanahnya terkena satu meter atau dua meter jangan jadi persoalan.
"Saya yakin dan percaya selama pemerintahan Pak Jokowi ini jalan Tol Dumai-Pekanbaru itu akan terealisasi. Bayangkan saja kita yang selama ini lima hingga enam jam perjalanan, tapi dengan adanya jalan Tol dan terbuka akses jalan lintas Sinaboi-Dumai kita bisa tiga jam ke Pekanbaru," tambah Suyatno. [Supriyanto][*Adv]
NUSANTARAEXPRESS, BAGANSIAPIAPI -? Bupati Kabupaten Rohil H. Suyatno, menyampaikan, bahwa persoalan perbatasan Rohil-Dumai jangan dipermasalakan lagi, karena antara dirinya dengan Wali Kota Dumai, Zulkifli AS sudah beberapa kali bertemu dan sepakat tidak lagi mempersalahkan tentang perbatasan.
"Saya minta agar persoalan tapal batas antara Dumai dan Rohil yaitu dikawasan Batu Teritip, Sei Sembilan yang masuk dalam wilayah Kota Dumai dan Sinaboi yang masuk dalam wilayah Kabupaten Rohil jangan dipersoalkan," pintanya, Rabu- (19/07/17)?.
Suyatno mengatakan, Sekarang saatnya membangun mengembangkan Riau kedepan.
"Kita ingin mengembangkan Riau kedepannya seperti apa, dan jika Dumai dan Rohil perbatasannya sudah duduk tentunya pembangunan pelabuhan peti kemas peluangnya makin besar untuk di bangun, "ungkapnya.
Untuk itu, Ia berharap jangan lagi di permasalahkan perbatasan, apakah Rohil termakan 10 kilo, atau sebaliknya Dumai termakan 10 kilo jangan dipersoalkan.
"Saya sudah ngomong dengan Walikota dan DPRD Dumai tak usah kita persoalkanlah. Saya punya tanah di Dumai apakah tak boleh, orang Dumai punya tanah di Rohil tak boleh, tidak ada sebuah aturan mengatakan seperti itu. Jadi jangan kita persoalkan lagi, "tegasnya.
Bupati optimis, bila nanti jalan lintas Dumai-Sinaboi (Rohil) sudah tembus, maka Rohil akan berkembang maju mengingat Pelabuhan Peti Kemas akan dibangun oleh pengusaha-pengusaha besar didaerah itu.
"Saya yakin itu maju, karena posisi kita letaknya sangat strategis berbatasan langsung dengan Selat Malaka, ini yang harus kita perjuangkan, "katanya.
Bupati mengaku sudah berkali-kali menyampaikan hal itu kepada Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rahman dan Walikota Dumai, Zulkifli AS agar persoalan tapal batas jangan dipermasalahkan. Bahkan Gubri pun menyatakan Sinaboi-Dumai sudah tidak ada masalah untuk wilayah Rohil, namun saat ini sedang digarap Dumai menuju Rohil.
"Sekarang Pak Gubri sudah membuat program jalan tembus Lubuk Baung ke Rohil, dananya Rp. 18 miliar dan sedang diproses. Maksud kita itu biar digarap Pemprov Riau untuk menembuskan jalan Dumai menuju Rohil. Kalau jalan ini tembus kita orang Bagansiapiapi mau ke Dumai hanya satu jam, apalagi nanti jalan Tol Dumai-Pekanbaru perjalanannya dua jam. Jadi, kita berangkat ke Pekanbaru tiga jam, seperti itu perkembangan Riau kedepannya nanti," jelasnya.
Bupati Rohil itu juga mengharapkan kepada masyarakat bilamana tanahnya terkena satu meter atau dua meter jangan jadi persoalan.
"Saya yakin dan percaya selama pemerintahan Pak Jokowi ini jalan Tol Dumai-Pekanbaru itu akan terealisasi. Bayangkan saja kita yang selama ini lima hingga enam jam perjalanan, tapi dengan adanya jalan Tol dan terbuka akses jalan lintas Sinaboi-Dumai kita bisa tiga jam ke Pekanbaru," tambah Suyatno. [Supriyanto][*Adv]