Sopir Angkot dan Pedagang Sayur Menjerit di Kota Minyak
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Sopir Angkot dan Pedagang Sayur Menjerit di Kota Minyak

Sabtu, 06 Mei 2017,
[caption id="attachment_1076" align="aligncenter" width="581"] Ilustrasi Foto: nyatnyut.com[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, MANDAU - Terlihat dengan jelas pada jam sibuk para pedagang menjajakan daganganya di pagi hari cukup nampak sepi dari pembeli, belum juga teriakan para sopir angkot yang sedang memanggil sewaannya, namun tak ada juga sewa yang menghampirinya. Jumat 5 Mei 2017 sekitar jam 09.00 WIB pagi hari.

Ini terpantau oleh awak media RiauExpress.Com di seputaran jalan Sudirman Pusat kota Duri kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis Prov. Riau.

Keluhanan ini juga disampaikan oleh sopir angkot jurusan Duri Pinggir “Onde Mande, susah sekali cari sewa sekarang pak. Kadang-kadang jangankan berlebih untuk beli minyak, pernah tidak dapat sepeserpun. Entah apa jadinya Pak. Mungkin efek dari banyaknya karyawan dari perushaan yang di PHK, sungguh sangat hebat dampaknya”. Jelas Sopir angkot.
Ditambahkan “Makanya kami disini para sopir angkot juga harus  pandai buat strategi daftar keberangkatan dengan cara membagi, dengan masa tunggu antrian selama 20 menit. Ada tak ada sewa harus berangkat, jika tidak begitu jatah sopir angkot yang lainnya tidak akan dapat sewa” ungkap Inyiak (50) salah seorang sopir angkot kepada awak media.

Keluhan senada juga disampaikan oleh Boru Simamora (47) pedagang sayuran yang berasal daerah Balai Raja Pinggir. “Aduh Pak, kalau kita tidak pandai dan jeli dalam mengahadi hidup ini tinggal di kota Duri, jika terlalu banyak berharap-harap kepada pemerintah akan sensara kita pak”, ujarnya.
“Apalagi sekarang ini suami dalam keadaan ngangur, bayangkan dulu satu ikat sayur bisa kita jual 1.000 Rupiah, dan sekarang malah ditawar 400 perak oleh para penampung di pasar”.

Ditambahkan lagi,  “Yang paling enak sekarang ini jadi pegawai negeri atau karyawan Chevron yang tidak lagi memikirkan kehidupan seperti yang kita rasakan, hidup mereka dengan bercukupan”, imbuhnya.

Pada saat awak media menanyakan kepada Boru Simamora kepada pemerintahan sekarang ini, beliau mengatakan “Malaslah menjawab pertanyaan bapak itu, ndak juga ada artinya jika di jawab” sambil menutup pembicaraan. [pen][*red]

TerPopuler