Hingga Kini, Soal Pemerataan Guru di Kab. Bengkalis Belum Tuntas‎, Ini Sebabnya
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Hingga Kini, Soal Pemerataan Guru di Kab. Bengkalis Belum Tuntas‎, Ini Sebabnya

Kamis, 04 Mei 2017,
[caption id="attachment_1025" align="aligncenter" width="566"] Bupati Bengkalis Amril Mukminin[/caption]

RIAUEXPRESS, BENGKALIS - Upaya pemerataan penempatan guru di seluruh? wilayah Kabupaten Bengkalis ternyata telah digesa sejak 2012 silam oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis.

Kemudian, pada 2013 pemerataan tenaga pengajar tersebut kembali ditargetkan tuntas pada 2015 lalu. Namun faktanya, pada 2017 ini pemerataan tenaga pendidik ?seyogyanya dapat terwujud masih jauh dari harapan.

Belum tuntasnya pemerataan guru, berdampak pada pendidikan di Kabupaten Bengkalis saat ini. Hal itu juga diakui masih terjadi kesenjangan kualitas guru sebagai tenaga pengajar kepada para pelajar di seluruh wilayah ini.

Terkait hal ini, usai memimpin upacara Hardiknas 2017 di Lapangan Tugu Bengkalis, Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengakui, persoalannya adalah permasalahan guru yang belum merata seperti lebih banyak yang bertugas di perkotaan.

“Kita harus sebarkan jangan sampai menumpuk. Kita punya pemikiran, seandainya ada guru Rupat mengajar di Bengkalis dan guru dari Bukitbatu bertugas di Duri dikembalikan bertugas di daerah asalnya masing-masing, kalau mereka mau. Artinya prioritas dikembalikan ke daerah asal masing-masing, "ungkapnya, Selasa (02/05/17) kemarin.

Menurut Amril, seperti tahun-tahun sebelumnya, bahwa langkah awal pemerataan para guru ini akan terlebih dahulu melakukan pendataan terhadap sekolah-sekolah yang kelebihan tenaga pengajar.

“Agar secepatnya selesai atau setelah habis lebaran pendataan akan mulai dilakukan, saya maunya tahun ajaran baru mendatang sudah mulai berjalan", tambah Bupati.

Pemerataan guru ini sejak 2013 lalu Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis sempat kemungkinan besar mulai dilakukan mutasi terhadap ribuan guru PNS secara serentak dan tuntas pada 2015 meskipun ibarat kata pepatah, makan si buah simalakama. [bp][**red]

TerPopuler