NUSANTARAEXPRESS, BENGKALIS - Hati siapa yang tidak berbunga-bunga, mendengar kabar bakal menerima uang santunan pansiun Rp 35 juta, menjelang akhir masa kerja. Terlebih kabar tersebut datangnya dari Sekda, pejabat ASN tertinggi di lingkup pemerintahan setingkat kabupaten.
Begitu berbunga seperti yang dirasakan Samsuri, Kepala Sekolah Dasar (SD) 036 Desa Kelemantan Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Tapi Samsuri tidak begitu saja percaya, terlebih ketika si penelfon yang mengaku-ngaku Sekda tersebut meminta agar dirinya mengirimkan nomor rekening.
Seperti diceritakan Samsuri saat ditemui di Bagian Humas Setkab Bengkalis, Rabu (15/3). Awalnya, pagi, Selasa (14/3), sekitar pukul 09:00 Wib, dirinya dihubungi oleh seseorang yang mengaku bernama Agus dengan nomor hape, 082134300201.
Si Agus meminta dirinya menghububungi Sekda Bengkalis, karena ada hal penting yang ingin disampaikan Sekda.
“Saya katakan, macam mana saya mau telfon sekda, nomornya saya tak tahu. Saat itu Agus langsung mengirimkan nomor hape yang katanya nomor sekda, 085398248419, "sebut
Samsuri.
Tidak berselang lama, Samsuri menghubungi nomor bersangkutan, saat hape diangkat yang bersangkutan mengaku Sekda Bengkalis lalu menyampaikan soal rencana pemberian santunan pansiun sebesar Rp 35 juta. Dana tersebut khusus diberikan kepada para kepala sekolah yang mendekati masa pansiun. Hanya saja kata Samsuri, orang yang mengaku Sekda tersebut meminta dirinya mempersiapkan segala berkas-berkas, seperti SK, KTP, no rekening dan lainnya, dan dirinya diminta untuk menghadap ke kantor bupati pada pukul 09:30 Wib, pada hari Rabu (15/3).
Namun sebelum itu, Sekda gadungan tersebut meminta dirinya untuk mengirimkan nomor rekening, dengan maksud proses pencairan dana santunan pansiun bisa dipercepat.
“Saat dia minta nomor rekning itulah saya mulai ragu, saya katakan saya masih di sekolah dan saya tak ingat berapa nomor rekening saya, nanti sepulang sekolah baru saya sms-kan,” ujar Samsuri.
Kendati tinggal di ujung pulau, Samsuri sedikit banyak tahu tipu helah para penipu dengan modus meminta nomor rekening lalu menguras semua isi tabungan. Kendati begitu kata Samsuri, dirinya tetap akan ke Bengkalis (kantor bupati) menghadap sekda untuk menyerahkan berkas yang diminta.
“Saya juga sudah membuat nomor rekening baru, sebagai persiapan kalau-kalau si penelfon kembali minta nomor rekening. Kalaupun saya ditipu, mereka juga tidak dapat apa-apa, karena rekening yang saya kirimkan hanya ada beberapa rupiah saja," sebutnya.
Sesampai di kantor Bupati, Kamis (15/3), Samsuri langsung menuju ke ruang tunggu Sekda Bengkalis. kepada staf yang ada di ruangan tersebut, Samsuri menyampaikan maksud kedatangannya, bahwa dirinya diminta menghadap oleh Sekda terkait dengan rencana pemberian santunan pansiun.
Beberapa staf dan Satpol PP yang bertugas di ruangan tersebut menjelaskan, bahwa sekda sedang tidak berada di tempat dan tidak pernah meminta Kepsek manapun untuk menghadap. Lantas dua anggota
Satpol PP membawa Samsuri ke bagian Humas untuk menemui Kabag, Johansyah Syafri.
Ternyata, di humas juga ada kepala sekolah yang mengalami nasib serupa. Adalah, Na’im Kepsek SD 021 Selatbaru Kecamatan Bantan, juga mendapatkan panggilan yang sama. Na’im juga sempat mendatangi ruangan sekda, namu kemudian disarankan agar menemui Kabag Humas Johansyah
Syafri.
“Alhamdulilah, belum sempat ada korban. Beruntungnya bapak-bapak kepala sekolah ini tidak gegabah mengirimkan nomor rekening kepada si penelfon dan langsung kros cek ke kantor Bupati," sebut Johan?. (bp)[MEG]