Ketua DPR: Kejadian Pramuka Makan di Tanah Jangan Terulang Lagi
Print Friendly and PDF
-->

CETAK BERITA

Print Friendly and PDF

Translate

Ketua DPR: Kejadian Pramuka Makan di Tanah Jangan Terulang Lagi

Senin, 27 Maret 2017,
[caption id="attachment_564" align="aligncenter" width="565"] Setya Novanto / Foto: Lamhot Aritonang[/caption]

NUSANTARAEXPRESS, JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto memberi tanggapannya perihal foto viral sekelompok anak Pramuka makan nasi beralaskan tanah di Tangerang, Banten. Novanto mengatakan hal itu tidak elok dan mengimbau agar jangan sampai terulang kembali.

"Ya kalau ini memang menurut pendapat saya ini nggak elok ya. Apalagi itu melakukan makan di tempat rumput dan saya rasa ini harus betul-betul dilakukan jangan sampai terulang kembali," ujar Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Novanto pun tidak ingin kejadian itu terulang di Pramuka. Meskipun sudah mendengar kabar para pembinanya telah meminta maaf, Novanto menimbang hal tersebut tidak terpuji karena berkaitan kebersihan makanan.

"Karena ini merupakan suatu hal-hal yang tidak terpuji dan tentu tidak baik. Apalagi ini makan di atas rumput dan tentu ada hal-hal kita lihat bahwa masalah kebersihan ini penting sekali dalam situasi yang sekarang ini," kata Novanto.

Kejadian anggota Pramuka makan di atas tanah yang menjadi viral di media sosial diketahui berlangsung di Tangerang. Peristiwa itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada 17-19 Maret 2017.

Pejabat Humas Kwarda Banten Wajid Nuad menceritakan, saat ada jeda makan siang, para anggota Pramuka diminta makan siang bersama di luar tenda. Namun ternyata ada sejumlah anggota yang diam-diam makan di dalam tenda. Wajid mengatakan sanksi itu diberikan sebagai bentuk hukuman yang diberikan kepada peserta yang tidak kompak.

"Menurut teman-teman (Kwarcab) di Tangerang, itu nggak dimakan. Itu semacam dikasih sanksi waktu makan di waktu 'ishoma' (istirahat-salat-makan) itu," tutur Wajid.

Pembina Pramuka Kwaran Kronjo, Kabupaten Tangerang, meminta maaf atas kejadian itu. Melalui video yang disebarkan Adhyaksa, pembina yang bernama Sulaiman itu berjanji tidak akan mengulangi hal tersebut. (irm/imk)[detik.com][MEG]

TerPopuler